Selasa, 06 November 2012

Struktur Tanah


Istilah tekstur digunakan untuk menyatakan komposissi fraksi-fraksi pasir, debu, liat; akan tetapi apabila partikel-partikel ini tersusun menjadi agregat-agregat maka istilah struktur yang digunakan. Struktur tanah adalah penyusunan (arrangement) partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu, dan liat membentuk agregat-agregat yang satu dengan agregat lainnya, yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami (nature agregate) disebut ped, sedangkan istilah olod digunakan untuk bongkah tanah hasil pengolahan tanah misalnya. Dua istilah lain yang sering meragukan dengan ped adalah pragment dan concretion (konkresi). Fragment berarti ped yang pecah, sedangkan konkresi terbentuk di dalam tanah akibat presipitasi garam-garam terlarut dan sering terbentuk akibat fluktuasi yang besar dari permukaan air tanah. Struktur horizon-horizon tanah sering berbeda satu dengan lainnya dan merupakan penciri yang penting dari sifat-sifat tanah, sama halnya dengan tekstur dan warna tanah.

Tipe Struktur

a.      Bentuk Lempeng
Dimensi horizon lebih berkembang dari vertikal menghasilkan bentuk lempeng. Lempeng tebal disebut platy, sedangkan lempeng yang tipis disebut laminar.


b.      Bentuk Prisma
Sumbu vertikal lebih berkembang dari lainnya, bagian samping agak datar (flat), menghasilkan bangunan bentuk pilar. Jika puncak ped berbentuk bulat disebut dengan struktur colmnar, jika datar disebut prisma.
c.       Bentuk Gumpal
Perkembangan ketiga dimensi lebih kurang sama dan ped-ped berbentuk serupa dengan muka datar atau bulat. Jika mukanya datar dan pinggirannya brsudut tajam, maka strukturnya dinamakan gumpal bersudut (angular blocky).
d.      Bentuk Spheroidal
Berbentuk bulat atau spheroidal dan semua sumbu lebih kurang sama panjangnya, dengan muka tidak beraturan (irregular). Biasanya ukuran strukturnya kecil. Agregat-agregat dari group ini dinamakan granular; relatif kurang porous, dan jika susunan granula sangat porous dinamakan remah (crumb).
Keempat bentuk tersebut diatas pada akhirnya menghasilkan 7 tipe struktur tanah seperti terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tipe Struktur, Penyipatan Agregat, Diagram Agregat dan Lokasi pada Horizon
Tipe Struktur
Penyipatan Agregat
Diagram Agregat
Lokasi pada Horizon
Granular
Kursng porous, ukuran kecil, tidak terikat antara agregat, bulat
Hal 61
Horizon A
Remah (Crumb)
Porous, bulat, ukuran kecil, agregat tidak terikat sesamanya

Horizon A
Lempeng (Plate)
Agregat berbentuk lempeng

Sering terdapat pada horizon A2 tanah hutan dan tanah claypan
Gumpal
Berbentuk kubus, agregat berpegang erat dengan yang lainnya, jika pecah terjadi agregat lebih kecil

Horizon B
Gumpal Bersudut
Berbentuk gumpal, bermuka datar dengan pinggir bersudut tajam

Horizon B
Prisma
Berbentuk mirip prisma, bagian atas datar

Horizon B
Columnar
Agregat seperti tiang dengan puncak berbentuk agak bulat

Horizon B
  

 Kelas Struktur
Yaitu pengamatan mengenai besarnya ukuran agregat tanah.
a.          Tipe lempeng yaitu dibedakan menjadi
-                          Sangat tipis
b.         Tipe tiang, yaitu ukuran agregat vertikal lebih panjang daripada horizontal.
Ukuran mikroskopik kebanyakan ped-ped memberikan kemungkinan ruang udara antara ped-ped itu lebih besar dibandingkan dengan ruang udara antar pasir, debu dan partikel-partikel liat. Peristiwa inilah yang merupakan pengaruh utama struktur terhadap hubungan-hubungannya dengan ruang pori-pori tanah. Gerakan udara dan air akan berlangsung dengan baik jika struktur tanah itu adalah remah, misalnya ruang-ruang antar ped juga berlaku sebagai koridor untuk penetrasi akar-akar.
Struktur itu juga disifatkan menurut ukuran dan tingkat perkembangannya (kuat, lemah, dll). Jika suatu tanah tidak terlihat adanya perkembangan struktur, maka grade struktur tanah ini adalah structureless (tanpa struktur). Dikenal dua jenis tanah tanpa struktur ini, yakni berbutir tunggal (single grain) dan massive. Berbutir tunggal adalah apabila partikel-partikel tanah dalam keadaan lepas (tidak terikat) satu dengan lainnya. Keadaan ini sering dijumpai pada tanah-tanah yang banyak mengandung pasir.
Struktur massive dipergunakan untuk tanah-tanah padat yang ruang porinya kebanyakan telah diisi oleh butir-butir liat. Keadaan ini terjadi apabila tanah itu selalu mendapat tekanan dari atas tanah. Kondisi tanah padat seperti ini disebut massif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar