Rabu, 27 Februari 2013

Air Tanah dan Intrusi Air Laut


Airtanah merupakan satu bagian dalam proses sirkulasi ilmiah. Airtanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat di dalam ruang-ruang antar butir yang membentuk itu dan di dalam retak-retak dari batuan, yang sering juga disebut air lapisan atau air celah (Sosrodarsono, 2003:93). Airtanah (groundwater) biasanya terdapat di aquifer, suatu daerah di bawah permukaan bumi yang terdiri dari bebatuan dan partikel tanah yang tidak terkonsolidasi. Aquifer ini mampu untuk menyalurkan dan menyimpan air.
Masuknya air laut ke dalam airtanah disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia (Widada, 2007). Hal yang paling berpengaruh adalah pada tata guna lahan pada daerah sekitar pantai diantaranya:
1.      Peningkatan pertumbuhan penduduk yang berakibat pada peningkatan penggunaan air tanah.
            1.      Peningkatan penggunaan air tanah oleh industri.
            2.      Pengurangan tingkat infiltrasi sehingga tekanan pada air tanah berkurang.
Jika pemanfaatan airtanah (pemompaan) lebih besar dari pengisian kembali (recharge) maka akan terjadi pengurangan volume airtanah yang ada. Berkurangnya volume airtanah akan terlihat dalam bentuk penurunan permukaan airtanah atau penurunan tekanan airtanah secara terus menerus. Penurunan permukaan airtanah atau tekanan airtanah secara terus menerus dapat mengakibatkan penurunan tanah dan penerobosan air asin ke dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas airtanah (Sosrodarsono, 2003:130).
Kualitas air dapat diukur dari parameter fisika yaitu suhu, kekeruhan, rasa, warna, bau dan DHL (Daya Hantar Listrik) dan kimia yaitu nilai pH, Natrium, Klorida, Kalsium, Magnesium, Kalium. Syarat air bersih yang menggunakan parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan (parameter mikrobiologi) dan yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan (partameter fisika dan kimia) diatur dalam (Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492 Tahun 2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar