Pulau Sumatera terletak di
bagian barat gugusan Kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk
Benggala, di timur dengan Selat Malaka,
di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera
Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri
oleh sungai-sungai besar, antara lain; Asahan
(Sumatera Utara), Kampar, Siak
dan Sungai Indragiri (Riau), Batang Hari
(Sumatera Barat, Jambi), Ketahun (Bengkulu), Musi,
Ogan, Lematang,
Komering (Sumatera
Selatan), dan Way Sekampung (Lampung).
Di bagian barat pulau,
terbentang Pegunungan Barisan yang membujur dari utara
hingga selatan. Hanya sedikit wilayah dari pulau ini yang cocok digunakan untuk
pertanian padi.
Sepanjang bukit barisan terdapat gunung-gunung berapi yang hingga saat ini
masih aktif, seperti Merapi (Sumatera Barat), Bukit Kaba (Bengkulu),
dan Kerinci (Jambi). Pulau Sumatera juga banyak
memiliki danau besar, di antaranya Laut Tawar (Aceh), Danau Toba
(Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau
Maninjau, Danau Diatas, dan Danau Dibawah
(Sumatera Barat), dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).
Luas Pulau Sumatra ± 435.000
km² memanjang dari Barat – Laut ke tenggara dengan panjang 1.650 Km dari
UleLhee sampai Tanjung Cina (Djodjo dkk, 1985, 41) lebar pulau di bagian Utara
berkisar 100 – 200 Km di bagian Selatan mencapai 350 Km. Pulau Sumatra,
berdasarkan luas merupakan pulau terbesar keenam di dunia.
Pegunungan Bukit Barisan dengan beberapa
puncaknya yang melebihi 3.000 m di atas permukaan laut, merupakan barisan
gunung berapi aktif, berjalan sepanjang sisi barat pulau dari ujung utara ke
arah selatan; sehingga membuat dataran di sisi barat pulau relatif sempit
dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah Samudra
Hindia dan dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan
pantai yang landai dan dangkal ke arah Selat Malaka,
Selat Bangka
dan Laut China Selatan.
Gambaran secara umum keadaan
fisiografi pulau Sumatera agak sederhana. Fisiografinya dibentuk oleh rangkaian
Pegunungan Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang memisahkan pantai barat dan
pantai timur. Lerengnya mengarah ke Samudera Indonesia dan pada umumnya curam.
Hal ini mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan bergunung-gunung kecuali
dua ambang dataran rendah di Sumatera Utara (Melaboh dan Singkel/Singkil) yang
lebarnya ±20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra ini terdiri dari lapisan
tersier yang sangat luas serta berbukit-bukit dan berupa tanah rendah aluvial.
Gunung Berapi di
Sumatera
Gunung berapi
atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan
bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi
material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi terdapat di
seluruh dunia,
tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang
berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam
beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah
menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau
mati. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di
dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain
daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai
cara seperti berikut:
-
Aliran lava
-
Letusan gunung berapi
-
Aliran lumpur
-
Abu
-
Kebakaran hutan
-
Gas beracun
-
Gelombang tsunami
Gunung berapi yang tertinggi
di Sumatra adalah Gunung Kerinci di Jambi, dan dengan gunung
berapi lainnya yang cukup terkenal yaitu Gunung Leuser
di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Dempo
di perbatasan Sumatra Selatan dengan Bengkulu. Pulau Sumatra merupakan kawasan
episentrum gempa bumi
karena dilintasi oleh patahan kerak bumi
disepanjang Bukit Barisan, yang disebut Patahan Sumatra; dan
patahan kerak bumi di dasar Samudra Hindia disepanjang lepas pantai sisi barat
Sumatra.
Sumatera bagian tengah meliputi 3
provinsi yaitu Sumatera Barat, Riau, dan jambi. Geomorfologi sumatera tengah
secara umum merupakan deretan pengunungan bukit barisan di mana terdapat gunung
api aktif pada bagian baratnya. Dan pada bagian timur merupan dataran aluvial
yang merupakan sedimentasi dari pegunungan bukit barisan.
Gunung api yang muncul berasosiasi
dengan adanya sesar. Yaitu sesar mendatar yang di namakan dengan sesar smbako
karna bewal dari teluk sembako. Material vulkanis menutupisebagian besar dari
bukit barisan.
Ciri umumnya adalah
a. Merupakan
lanjutan dari blok bengkulu.
Yaitu suatu depresi suoh terjadi
lava andesitdan desit serta intrusi granit.kemudian terjadi lipatan pada zaman
neogen awal.
b.
Sungainya mempunyai gradien perubahan mendadak, terutama yang mengalir ke
barat. Hal ini di karenakan: adaya patahan, resistensi batuan, bentuk lembahnya
V, sedimentasi kuat karna daerah patahan aliran sungai mengecil dan adanya
beting gesik yang menghambat lajur sungai.
c.
Graben tengah berkembang baikmulai dari danau kerinci sampai solok di singkarak
d.
Adaya dataran tinggi padang angkola
e.
Gunung api yang ada pada daerah ini adalah berbentuk stato yaitu proses
pembentukan yang merupakan campuran dari erupsi magma efusif dan difusif.
f.
Pada bagian timur graben tengah pola aliran sungainta berbentuk trilis yaitu
pola aliran sungai yang aliran sungai induknya sejajar dengananak anak
sungaiyang bermuara pada sungai induk. Pertemuan antara sungai induk dan anak
sungai membentuk sudut siku-siku ( tegak lurus )
Zona Barisan di daerah Padang
memiliki lebar 140 Km dan bagian tersempit selebar 60 Km yaitu di Padang
Sidempuan. Blok Bengkulu (the bengkulu Block) dapat ditelusuri sampai ke Padang
sebagai pembentuk sayap Barat Daya bukit Barisan (Zone Barisan). Di Utara
Padang, sayap Bukit Barisan Barat Daya di duduki oleh Danau Maninjau (a volcano
tectonic trought), Gunung Talakmau dan Gunung Sorikmarapi.
Zone Semangko membenteng dari
Danau Kerinci sampai ke Danau Singkarak. Zone ini oleh Tobler disebut Schicfer
Barisan (Van Bemmelen, 1949, 667) membentang memanjang searah dengan Sistem
Barisan baik di Sumatra Tengah maupun Sumatra Selatan. Sayap Timur Laut yang
terletak di Utara Danau Singkarak ke Tenggara. Di sebelah Utara Danau Singkarak
sampai ke Rau berstruktur Horst dan Graben dengan posisi memanjang.
Cekungan Sumatera
Tengah
Cekungan Sumatera tengah
merupakan cekungan sedimentasi tersier penghasil hidrokarbon terbesar
di Indonesia. Cekungan Sumatra tengah ini relatif memanjang Barat
laut-Tenggara, dimana pembentukannya dipengaruhi oleh adanya subduksi lempeng
Hindia-Australia dibawah lempeng Asia. Batas cekungan sebelah Barat daya adalah
Pegunungan Barisan yang tersusun oleh batuan pre-Tersier, sedangkan ke arah
Timur laut dibatasi oleh paparan Sunda. Batas tenggara cekungan ini yaitu
Pegunungan Tiga puluh yang sekaligus memisahkan Cekungan Sumatra tengah dengan
Cekungan Sumatra selatan. Adapun batas cekungan sebelah barat laut yaitu Busur
Asahan, yang memisahkan Cekungan Sumatra tengah dari Cekungan Sumatra utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar