KERJA
dan PROSES ALAT – ALAT
Ozon Permukaan (Ground Level Ozone)
>> Pengamatan ozon permukaan di Stasiun Pemantau Atmosfer Global
Bukit Kototabang telah dimulai sejak September 1996. Instrumen yang digunakan
adalah Ozone Analyzer type TEI 49C dan Ozone Calibrator TEI 49 PS sebagai
kalibrator. Mulai September 2006, instrumen pengamatan ozon ditambah dengan
Ozone Analyzer type 49C, bantuan WMO-WCC EMPA, Swiss.
======
Karbon Monoksida >>
Pengukuran Karbon Monoksida di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit
Kototabang mempergunakan dua jenis instrumen, yaitu TEI Type 48C dan HORIBA APMA360.
======
======
======
Gas Rumah Kaca (Greenhouse Gases)
>> Pemantauan konsentrasi gas rumah kaca di Stasiun Pemantau
Atmosfer Global Bukit Kototabang dilakukan dengan menggunakan alat AirKit Flask
Sampler. Pemantauan gas rumah kaca dengan alat ini adalah hasil kerjasama
antara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ,
Indonesia
dengan National Oceanic and Atmospheric Administration, Amerika Serikat sejak
tahun 2004, dan merupakan salah satu bagian dari situs pemantau konsentrasi gas
rumah kaca yang tersebar di lebih dari 40 tempat di seluruh dunia.
======
Fisis Atmosfer >> Instrumen
yang digunakan untuk memantau fisis atmosfer di Stasiun Pemantau Atmosfer
Global Bukit Kototabang adalah Mobile Automatic Weather Station (MAWS). Pada
alat ini terdapat beberapa sensor yang dapat memantau parameter fisis atmosfer
di antaranya: suhu udara, tekanan udara, kelembaban udara, radiasi matahari,
curah hujan, kecepatan dan arah angin.
======
Partikel >> High Volume Air Sampler (HVAS) merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur jumlah partikel, terutama aerosol PM10 yang ada di atmosfer dalam jangka waktu 24 jam. Dalam hal fungsinya, alat ini mirip dengan BAM 1020, hanya metode pengukurannya menggunakan kertas saring dan dilakukan secara gravimetri (selisih berat setelah dan sebelum kertas saring digunakan).
======
======
Karbon Dioksida-Metana >> Pengamatan
konsentrasi gas karbon dioksida di Bukit Kototabang dimulai pada bulan Oktober
2008 dengan menggunakan CO2-CH4-H20 Analyzer Picarro Model G1301.
======
Sulfur Dioksida >> Pengamatan
konsentrasi sulfur dioksida di Bukit Kototabang dimulai pada bulan Oktober 2008
dengan menggunakan SO2 Analyzer Thermo Scientific Model 43i Trace Level.
======
Oksida Nitrogen >> Pengamatan
konsentrasi oksida nitrogen di Bukit Kototabang dimulai pada bulan Oktober 2008
dengan menggunakan NO-NO2-NOx Analyzer Thermo Scientific Model 42i Trace Level
Enhanced.
======
Kimia Air Hujan >> Analisis
kimia air hujan dilakukan dengan melakukan pengukuran derajat keasaman (pH) dan
daya hantar listrik dari sampel air hujan. Alat yang digunakan adalah pH meter
dan Conductivity meter merek InoLab.
======
Radiasi Matahari >> Pengukuran
intensitas radiasi matahari dilakukan dengan menggunakan Pyrheliometer dan
Pyranometer merek Eppley. Intensitas radiasi matahari yang diukur meliputi
radiasi global (global radiation), radiasi langsung (direct
radiation), radiasi baur (diffuse radiation), dan radiasi
inframerah (infrared radiation).
======
Partikel >> POP Passive
Air Sampler merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konsentrasi
senyawa-senyawa organik yang bertahan lama di atmosfer (Persistent Organic
Pollutant). Waktu sampling dilakukan selama 4 bulan dengan mengumpulkan sampel
debu. Alat ini merupakan hasil kerjasama BMKG dengan Environmental Canada.
======
Pengamatan Sinoptik >> Taman Alat di Stasiun Pemantau Atmosfer Global Bukit
Kototabang terdiri dari pengamatan lama penyinaran matahari (Campbell Stock),
Sangkar Meteorologi, dan Penakar Curah Hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar