Kota bersifat dinamis,
baik dari segi penduduknya, sosial, budaya dan ekonominya. Yang membuat
kota bersifat dinamis utamanya adalah :
1) penduduk,
2) aktifitas dari
penduduk itu sendiri.
Sebagaimana
diketahui penduduk di kota mengalami peningkatan pertumbuhan yang tinggi
dibandingkan pertumbuhan penduduk nasional di NSB. Faktor yang menyebabkannya
adalah natural growth dan inmigration.
Pertumbuhan
penduduk kota à konsekuensi à space
Tuntutan terhadap ruang atau konsekuensi spasial akibat
pertumbuhan penduduk kota yang berlangsung sejak lama ini tidak hanya untuk tempat bermukim saja namun juga untuk wadah tempat beraktifitas
penduduk keseharian. Akhirnya terjadi yang disebut densifitas kota yang memicu terjadinya pergerakan penduduk ke
tempat yang lebih renggang atau memiliki ruang kosong untuk beraktifitas.
Konsekuensi spasial
yang dapat di amati :
Konsekuensi
spasial secara fisikal
a)
Perkembangan
spasial secara horizontal
Adalah proses
penambahan ruang yang terjadi secara mendatar dengan cara menempati ruang-ruang
yang masih kosong baik di pinggiran kota maupun di dalam kota. ada 2 :
è Proses perkembangan spasial sentrifugal
Faktor2 yang
mempengaruhinya :
aksessibilitas fisikal = tingkat kemudahan suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain, pelayanan umum = faktor penarik
(kampus, industri)
karakteristik lahan = datar, bebas banjir, air tanah dangkal, slope kecil, sawah/lahan padat
pekarangan
karakteristik pemilik lahan = ekonomi kuat, ekonomi lemah
peraturan tata ruang,
prakarsa pengembang,
Bentuk ekspresi
dari sentrifugal :
1)
Memanjang
Jika kota hanya
memiliki jalur searah maka berbentuk panjang menggelembung di tengah.
Jika berbeda arah
maka akan menggelembung di pertemuan jalan.
Jika lebih dari 2
jalur utama maka akan seperti bintang (star shape) menggelembung di tengah.
2)
Lompat katak (leap
frog)
Barrier nya lahan
sawah
3)
Konsentris
Kompak atau menyatu
dengan kekotaan
è Proses perkembangan spasial sentripetal
Adalah proses
penambahan bangunan bangunan yang terjadi di bagian dalam kota.
Biasanya membentuk
permukiman kumuh (slums) dan permukiman liar (squatter settlement)
Sarat : masih ada
lahan kosong.
b)
Perkembangan
spasial secara vertikal
Adalah penambahan
ruang kota dengan menambhakan jumlah lantai bangunan.
Simpulan bahwa
morfologi kota bersifat dinamis sedangkan yuridis administratif bersifat tetap.
PERKEMBANGAN KOTA MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI
Tinjauan morfologi kota dapat
dilihat dari bentuk2 fisikal dari kenampakan kekotaan diantaranya dari : -
sistem jalan – jalan
-
blok – blok
bangunan hunian atau bukan (industri/perdagangan)
-
bangunan individu
(Herbert, 1973)
Smiles (1955), 3 unsur
morfologi kota
-
penggunaan lahan
-
pola-pola jalan
-
tipe-tipe bangunan
Conzen (1960), analisis
morfologi kota didasarkan pada areal yang secara fisik memberikan kenampakan
kekotan (townscape). Areal yang
berbatasan dengan areal bukan kota (build
up area).
Ada 3 macam kemungkinan
hubungan yang terjadi antara eksistensi fisik kota dan batas administrasi
(Northam, 1979) :
1.
UBC (under bounded city)
Sebagian besar batas fisik kekotaan berada jauh di luar
batas administrasi.
Permasalahan : kewenangan pemerintahan dalam pengaturan
wilayah karena setiap daerah memiliki penekanan atau prioritas pengembangan
berbeda sesuai kebutuhan.
2.
OBC (over bounded city)
Sebagian besar
batas fisik kekotaan berada dalam batas administrasi.
Yang perlu mendapat
perhatian adalah lahan hijau atau lahan pertanian produktif.
3.
TBC (true bounded city)
Batas fisik
kekotaan berada sesuai dengan batas
administrasi kota
Urban sprawl à proses perembetan
kenampakan fisik kota ke arah luar
Ada 3 :
1.
Kosentris
Perembetan paling
lambat, karena pertumbuhan ada di luar core kota
2.
Ribbon
Mengikuti jalur
transportasi, tekanan pada pemilik lahan pertanian
3.
Leap frog
Perembetan ini
sangat mengkhawatirkan untuk lahan pertanian
Kota regional
à wilayah tertentu
yang keberadaannya jauh lebih luas dari pada local city (kota dengan struktur
morfologi kekotaannya) mencakup seluruh
daerah daerah yang terkena pengaruh bentuk bentuk penggunaan lahan kekotaan.
Faktor pendukung : akses, komunikasi ke daerah
hinterland, topografi, kebijakan
Ciri penggunaan lahan kekotaan terfokus pada lahan
pertanian. Selain itu dari utiliti
Pertemuan ke 5 dan
6
Klasifikasi kota :
No
|
Indikator
klasifikasi
|
Penjelasan
|
Uraian
|
1
|
Karakteristik Fungsinya
|
Fungsi dominan dan menonjol. Dlm masanya bs mengalami
perubahan fungsi. Cth : ......
|
Tidak ada kota (murni) fungsi tuggal. Fungsi berkembang
sesuai perkembangan infraastruktur. Mis : kota perdagangan à kota budaya, agama
|
|
A.
Gist N.P & Halbert. L.A
|
|
|
|
1. Pusat Industri
|
Keg industri yg menonjol. Industri dlm artian luas
(primer, skunder, tersier, kuarter), industri berdsrkan jumlah tenaga kerja
(bsr, menengah, kcl),
|
Satu kota bs saja memiliki fungsi gabungan dr bbrp
industri atau satu saja.
Cth : Detroit : industri mobil. Bombay : tekstil.
Cibaduyut : kerajinan kulit
|
|
2. Pusat perdagangan
|
Biasanya kota-kota pelabuhan (pintu gerbang perdagangan
dari darat dan laut)
|
Kota perdagangan bertaraf internasional :
Bombay, Hongkong, Newyork, London
|
|
3. Pusat politik
|
Pusat pmrth=ibukota negara=pusat politik
|
Penemuan teknologi merubah fungsi pemerintahan mnjd
fungsi perdagangan dan industri.
Cth : Jakarta, India, Canberra
|
|
4. Pusat kebudayaan
|
Potensi kultural menonjol : keagamaan, peninggalan
sejarah
|
Cth : Mekkah, Roma
: kota religious
Kota pendidikan : yogyakarta,
|
|
5. Pusat rekreasi/kesehatan
|
Rekreasi : berdasarkan kenikmatan pemandangan,
kesehatan : maksud2 penyembuhan
|
Montecarlo,
|
|
6. Tdk punya fungsi yg mnonjol
|
Kota kecil atau baru berkembang. Kota besar yg memiliki
berbagai fungsi
|
Cth : Jakarta, Tokyo, dll
|
|
B.Hudson, FS
|
|
|
|
1. Pertambangan dan bahan galian
|
Hasil pertambangan dan bahan galian
|
Tambang : Kalgorlie (gold)
Bahan galian : Shap (granite) q
|
|
2. Industri
|
Hasil industri
|
Baja : pittsburg
Kimia : Billingham
|
|
3. Pusat penngangkutan
|
Pengangkutan umum dan khusus
|
Khusus : angkutan sungainya, kereta api, pesawat.
|
|
4. Perdagangan
|
-
Pemasaran hsl
pertanian
-
Pusat perbankan
dan uang
-
Perdagangan
variatif
-
Pelabuhan besar
|
|
|
5. Fungsi adm
|
-
Ibukota nega a
-
...prov
-
...kab
-
...arti strategis
|
|
|
6. Fungsi strategis
|
Basis pertahanan
|
AD, AL, AU
|
|
7. Budaya
|
a.
Agaama
b.
Pendidikan
c.
Konferensi
|
|
|
8. Kesehatan dan rekreasi
|
a.
Pantai
b.
Pegunungan
c.
Pulau
|
|
|
9. Permukiman
|
a.
Asrama
b.
Sub urban growth
c.
Overspill town
|
|
|
C.
Harris Chauncy D
|
Berdasarkan kuantitatif
|
|
|
1.
Manufaktur
|
Ø 60%
|
|
|
2.
Bermcm fungsi
|
Ø Manufak <60%, wholesale <20%,
Retail < 50%
|
|
|
3.
Wholesale city
|
Ø > 20%
|
|
|
4.
Retailing city
|
Ø > 50%
|
|
|
5.
Transport cities
|
Ø Pekerja di kota min 11%
|
|
|
6.
Kota tambang
|
Ø Pekerja di kota min 15%
|
|
|
7.
Pendidikan
|
Ø Min 25% penduduk terdaftar di PT/akademik
|
|
|
8.
resort
|
Summer, winter
|
|
|
9.
lainnya
|
Fishing, politik
|
|
2
|
Karakteristik Fisikalnya
|
Latar belakang fisik yang ditonjolkan topografinya
|
|
|
Taylor, Griffit
|
Unsur site nya/letak fisiografinya
|
19 macam:
Acropolis (di atas bukit/pgunugngan), cuesta (lembah),
mountain corridor (pintu gerbang pegunungan), passes (lorong bukit), gates
(lorong pegunungan), plateu (dataran tinggi), dome (daerah dome yg mengalami
erosi), fiord (hinterland surplus), meander (belokan sungai), rias (sepanjang
sungai)
|
|
Hadi Sabari
|
Unsur landform, site,
sistem perairan, stadium perkembangannya
|
108 macam
|
|
Nelson RL
|
Dari segi bentuknya
|
3 macam
|
3
|
Karakteristik pertumbuhannya
|
|
|
|
Houston JM
|
|
|
|
1.
pembentukan inti
|
Pembentukan awal CBD
|
|
|
2.
fase
formatif
|
Industri mluas, penambhn areal
|
|
|
3.
stadium modern
|
-
perkembangan
elektronika
-
muncul kota
satelit (centrifugal force)
-
service function
menyebar
|
|
|
Taylor, Griffith
|
|
|
|
1.
infantil
|
Blm ada batasan permukimn dg areal perdagangan
|
|
|
2.
juvenil
|
-
Terlihat
pengelompokan pertokoan
-
Arsitektur dan
kondisi rmh sdh lbh baik
|
|
|
3.
dewasa
|
-
pemisahan fungsi2
|
Struktur, pola, klas permukiman
|
|
4.
ketuaan
|
-
kemunduran
|
Kesejahteraan ekonomi mnurun
|
|
Mumford, lewis
|
-
berdasarkan
tekniko kultural
|
|
|
1.
fase eoteknikal
|
-
memanfaatkan
sumberdaya alam sbg sumber tenaga
|
|
|
2.
paleoteknikal
|
-
sudah ada
penemuan baru untuk seumber tenaga : batubara, biji besi
|
|
|
3.
Neoteknik
|
-
- Tenaga listrik
sbg sumber energi, ditemukan alat komunikasi. (th 1880)
-
- terjadi urban
sprawl
-
|
Penemuan bola lampu, telepon
|
|
4.
Bioteknik
|
-
- pemanfaatan
lahan tdk hanya pertimbangan fisis saja ttp biologis jg
-
- penemuan
obat2an
-
- pengetahuan
psikologi (behaviour)
|
|
|
Ditinjau berdasarkan matra sosio-cultural (perkembangannya-Lewis Mumford)
|
-
|
|
|
1. Eopoliis stage
|
-
Village community
|
Agrikultur
|
|
2. Polis stage
|
-
Industri terbatas
|
Kekotaan skala kcl
|
|
3. Metropolis stage
|
-
Muncul pasar2
besar,
|
-
Sifat fisik
kekotaan muncul
-
Kota yang
kehidupannya sudah mengarah industri
|
|
4. Megapolis stage
|
-
Sifat manusia
orientasi materi
|
-
Industri orients
produksi, bkn kerajinn tngan
-
Wilayah perkotaan
yang terdiri dari beberapa dari beberapa kota metropolis
|
|
5. Tyranopolis stage
|
-
Tolak ukur budaya
dari materi. Kota besar ini dilanda kepincangan social yang berupa korupsi
dan kemerosotan moral. Kaum miskin merupakan kekuatan yang tak dapat
diremehkan
|
Perdagangan mengalami depresi
Suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan ,
kemacetan lalu lintas , tingkat kriminalitas
|
|
6. Nekropolis stage
|
-
Kota mati
|
Perang, wabah, radiasi nuklir listrik
Cth : Chernobyl (ukraina), Agdam, Varosha, Kadykchan (Rusia), Oradour Sul Glane (Prancis), dll
|
4
|
Hierarki
|
-
|
|
|
1.
Atas dasar jumlah
penduduk
|
-
Di Indonesia :
-
Orde :3
-
Nama kelas dan
jml penduduk :
-
Kota praja :
50.000-<75.000
-
Kota madya :
75.000-<100.000
-
Kota raya :
>100.000
|
Orde/klas : I-IX
Notasi kelas dan jumlah :
Hamlet : 16-<150
Vilaage : 150-<1000
Town : 1000-<2500
Small City : 2500-<25000
Medium City : 25000-<100.000
Large City : 100000-<800.000
Metropolis : 800.000-< indefinite
Megapolis : at least several millions
Eumenopolis : likely tens of million
|
|
2.
Atas dasar
tingkat pertumbuhan penduduk (1970-80)
|
-
Dimulai dari 0.33
dengan interval 0.99
|
|
|
3.
Ats dasar fungsi
politik administrasi
|
-
Orde ada 4
-
Kota kecamatan,
kota kab, kota prov, ibukota negara
|
|
5
|
Penggolongan numerik dan non numerik
|
-
Non numerik :
-
Penggolongan
berdasarkan kondisi sosial, budaya, ekonomi.
-
Ex: kota
perdagangan, kota rekreasi, kota pendidikan, kota budaya, dst
|
Numerik : berdasarkan jumlah atau angka. di negara yang
sdh melakukan sensus penduduk. Setiap klasifikasi berbeda di tiap negara
karena dipengaruhi kondisi sosial budaya. Amerika berbeda dengan indonesia jg
negara lain
|
6
|
Klasifikasi berdasrkan fungsi:
|
-
Kota industri
-
Kota perdagangan
-
Kota pemerintahan
-
Kota kebudayaan
-
Kota pendidikan
-
Kota kesehatan
|
|
by: Fitriana Sahar M.Si. dosen Geografi, Universitas Negeri Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar