singalang mountain

Sabtu, 10 November 2012

DINAMIKA KOTA


 Kota bersifat dinamis, baik dari segi penduduknya, sosial, budaya dan ekonominya. Yang membuat kota bersifat dinamis utamanya adalah :
1) penduduk,
2) aktifitas dari penduduk itu sendiri.
Sebagaimana diketahui penduduk di kota mengalami peningkatan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk nasional di NSB. Faktor yang menyebabkannya adalah natural growth dan inmigration.

Pertumbuhan penduduk kota à konsekuensi à space
Tuntutan terhadap ruang atau konsekuensi spasial akibat pertumbuhan penduduk kota yang berlangsung sejak lama ini tidak hanya untuk tempat bermukim saja namun juga untuk wadah tempat beraktifitas penduduk keseharian. Akhirnya terjadi yang disebut densifitas kota yang memicu terjadinya pergerakan penduduk ke tempat yang lebih renggang atau memiliki ruang kosong untuk beraktifitas.


Konsekuensi spasial yang dapat di amati :
Konsekuensi spasial secara fisikal
a)      Perkembangan spasial secara horizontal
Adalah proses penambahan ruang yang terjadi secara mendatar dengan cara menempati ruang-ruang yang masih kosong baik di pinggiran kota maupun di dalam kota. ada 2 :
è Proses perkembangan spasial sentrifugal
Faktor2 yang mempengaruhinya :
aksessibilitas fisikal = tingkat kemudahan suatu lokasi dijangkau dari lokasi lain, pelayanan umum = faktor penarik (kampus, industri)
karakteristik lahan = datar, bebas banjir, air tanah dangkal, slope kecil, sawah/lahan padat pekarangan
karakteristik pemilik lahan = ekonomi kuat, ekonomi lemah
peraturan tata ruang,
prakarsa pengembang,
Bentuk ekspresi dari sentrifugal :
1)      Memanjang
Jika kota hanya memiliki jalur searah maka berbentuk panjang menggelembung di tengah.
Jika berbeda arah maka akan menggelembung di pertemuan jalan.
Jika lebih dari 2 jalur utama maka akan seperti bintang (star shape) menggelembung di tengah.

2)      Lompat katak (leap frog)
Barrier nya lahan sawah

3)      Konsentris
Kompak atau menyatu dengan kekotaan

è Proses perkembangan spasial sentripetal
Adalah proses penambahan bangunan bangunan yang terjadi di bagian dalam kota.
Biasanya membentuk permukiman kumuh (slums) dan permukiman liar (squatter settlement)
Sarat : masih ada lahan kosong.
           
b)      Perkembangan spasial secara vertikal
Adalah penambahan ruang kota dengan menambhakan jumlah lantai bangunan.

Simpulan bahwa morfologi kota bersifat dinamis sedangkan yuridis administratif bersifat tetap.


PERKEMBANGAN KOTA MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI

Tinjauan morfologi kota dapat dilihat dari bentuk2 fisikal dari kenampakan kekotaan diantaranya dari :    -     sistem jalan – jalan
-          blok – blok bangunan hunian atau bukan (industri/perdagangan)
-          bangunan individu
(Herbert, 1973)

Smiles (1955), 3 unsur morfologi kota
-          penggunaan lahan
-          pola-pola jalan
-          tipe-tipe bangunan

Conzen (1960), analisis morfologi kota didasarkan pada areal yang secara fisik memberikan kenampakan kekotan (townscape). Areal yang berbatasan dengan areal bukan kota (build up area).


Ada 3 macam kemungkinan hubungan yang terjadi antara eksistensi fisik kota dan batas administrasi (Northam, 1979) :

1.      UBC (under bounded city)
Sebagian besar batas fisik kekotaan berada jauh di luar batas administrasi.
Permasalahan : kewenangan pemerintahan dalam pengaturan wilayah karena setiap daerah memiliki penekanan atau prioritas pengembangan berbeda sesuai kebutuhan.
2.      OBC (over bounded city)
Sebagian besar batas fisik kekotaan berada dalam batas administrasi.
Yang perlu mendapat perhatian adalah lahan hijau atau lahan pertanian produktif.
3.      TBC (true bounded city)
Batas fisik kekotaan berada  sesuai dengan batas administrasi kota

Urban sprawl à proses perembetan kenampakan fisik kota ke arah luar
Ada 3 :
1.      Kosentris
Perembetan paling lambat, karena pertumbuhan ada di luar core kota
2.      Ribbon
Mengikuti jalur transportasi, tekanan pada pemilik lahan pertanian
3.      Leap frog
Perembetan ini sangat mengkhawatirkan untuk lahan pertanian

Kota regional à wilayah tertentu yang keberadaannya jauh lebih luas dari pada local city (kota dengan struktur morfologi kekotaannya) mencakup  seluruh daerah daerah yang terkena pengaruh bentuk bentuk penggunaan lahan kekotaan.
Faktor pendukung : akses, komunikasi ke daerah hinterland, topografi, kebijakan

Ciri penggunaan lahan kekotaan terfokus pada lahan pertanian. Selain itu dari utiliti












Pertemuan ke  5 dan 6
Klasifikasi kota :


No
Indikator  klasifikasi
Penjelasan
Uraian
1
Karakteristik Fungsinya
Fungsi dominan dan menonjol. Dlm masanya bs mengalami perubahan fungsi. Cth : ......
Tidak ada kota (murni) fungsi tuggal. Fungsi berkembang sesuai perkembangan infraastruktur. Mis : kota perdagangan à kota budaya, agama 

A.    Gist N.P & Halbert. L.A



1.  Pusat Industri
Keg industri yg menonjol. Industri dlm artian luas (primer, skunder, tersier, kuarter), industri berdsrkan jumlah tenaga kerja (bsr, menengah, kcl),
Satu kota bs saja memiliki fungsi gabungan dr bbrp industri atau satu saja.
Cth : Detroit : industri mobil. Bombay : tekstil. Cibaduyut : kerajinan kulit

2.  Pusat perdagangan
Biasanya kota-kota pelabuhan (pintu gerbang perdagangan dari darat dan laut)
Kota perdagangan bertaraf internasional :
Bombay, Hongkong, Newyork, London

3.  Pusat politik
Pusat pmrth=ibukota negara=pusat politik
Penemuan teknologi merubah fungsi pemerintahan mnjd fungsi perdagangan dan industri.
Cth : Jakarta, India, Canberra

4.  Pusat kebudayaan
Potensi kultural menonjol : keagamaan, peninggalan sejarah
Cth : Mekkah, Roma  : kota religious
Kota pendidikan : yogyakarta,

5.  Pusat rekreasi/kesehatan
Rekreasi : berdasarkan kenikmatan pemandangan, kesehatan : maksud2 penyembuhan  
Montecarlo,

6.  Tdk punya fungsi yg mnonjol
Kota kecil atau baru berkembang. Kota besar yg memiliki berbagai fungsi
Cth : Jakarta, Tokyo, dll

B.Hudson, FS



1.  Pertambangan dan bahan galian
Hasil pertambangan dan bahan galian
Tambang : Kalgorlie (gold)
Bahan galian : Shap (granite) q

2.  Industri
Hasil industri
Baja : pittsburg
Kimia : Billingham


3.  Pusat penngangkutan
Pengangkutan umum dan khusus
Khusus : angkutan sungainya, kereta api, pesawat.

4.  Perdagangan
-     Pemasaran hsl pertanian
-     Pusat perbankan dan uang
-     Perdagangan variatif
-     Pelabuhan besar


5.  Fungsi adm
-          Ibukota nega a
-          ...prov
-          ...kab
-          ...arti strategis


6.  Fungsi strategis
Basis pertahanan
AD, AL, AU

7.  Budaya
a.       Agaama
b.      Pendidikan
c.       Konferensi


8.  Kesehatan dan rekreasi
a.       Pantai
b.      Pegunungan
c.       Pulau


9.  Permukiman
a.       Asrama
b.      Sub urban growth
c.       Overspill town


C.                  Harris Chauncy D
Berdasarkan kuantitatif


1.      Manufaktur
Ø  60%


2.      Bermcm fungsi
Ø  Manufak <60%, wholesale <20%,
Retail < 50%


3.      Wholesale city
Ø  > 20%


4.      Retailing city
Ø  > 50%


5.      Transport cities
Ø  Pekerja di kota min 11%


6.      Kota tambang
Ø  Pekerja di kota min 15%


7.      Pendidikan
Ø  Min 25% penduduk terdaftar di PT/akademik


8.      resort
Summer, winter


9.      lainnya
Fishing, politik

2
Karakteristik Fisikalnya
Latar belakang fisik yang ditonjolkan topografinya


Taylor, Griffit
Unsur site  nya/letak fisiografinya
19 macam:
Acropolis (di atas bukit/pgunugngan), cuesta (lembah), mountain corridor (pintu gerbang pegunungan), passes (lorong bukit), gates (lorong pegunungan), plateu (dataran tinggi), dome (daerah dome yg mengalami erosi), fiord (hinterland surplus), meander (belokan sungai), rias (sepanjang sungai) 

Hadi Sabari
Unsur landform, site,  sistem perairan, stadium perkembangannya
108 macam

Nelson RL
Dari segi bentuknya
3 macam


3
Karakteristik pertumbuhannya



Houston JM



1.      pembentukan inti
 Pembentukan awal CBD


2.      fase formatif 
Industri mluas, penambhn areal


3.      stadium modern
-          perkembangan elektronika
-          muncul kota satelit (centrifugal force)
-          service function menyebar


Taylor, Griffith



1.      infantil
Blm ada batasan permukimn dg areal perdagangan


2.      juvenil
-          Terlihat pengelompokan pertokoan
-          Arsitektur dan kondisi rmh sdh lbh baik



3.      dewasa
-          pemisahan fungsi2
Struktur, pola, klas permukiman

4.      ketuaan
-          kemunduran
Kesejahteraan ekonomi mnurun

Mumford, lewis
-          berdasarkan tekniko kultural


1.      fase eoteknikal
-          memanfaatkan sumberdaya alam sbg sumber tenaga


2.      paleoteknikal
-          sudah ada penemuan baru untuk seumber tenaga : batubara, biji besi 


3.      Neoteknik
-          - Tenaga listrik sbg sumber energi, ditemukan alat komunikasi. (th 1880)
-          - terjadi urban sprawl
-           
Penemuan bola lampu, telepon

4.      Bioteknik
-          - pemanfaatan lahan tdk hanya pertimbangan fisis saja ttp biologis jg
-          - penemuan obat2an
-          - pengetahuan psikologi (behaviour)


Ditinjau berdasarkan matra sosio-cultural (perkembangannya-Lewis Mumford)
-           


1. Eopoliis stage
-          Village community
Agrikultur

2. Polis stage
-          Industri terbatas
Kekotaan skala kcl

3. Metropolis stage
-          Muncul pasar2 besar, 
-     Sifat fisik kekotaan muncul
-     Kota yang kehidupannya sudah mengarah industri

4. Megapolis stage
-          Sifat manusia orientasi materi
-     Industri orients produksi, bkn kerajinn tngan
-     Wilayah perkotaan yang terdiri dari beberapa dari beberapa kota metropolis

5. Tyranopolis stage
-          Tolak ukur budaya dari materi. Kota besar ini dilanda kepincangan social yang berupa korupsi dan kemerosotan moral. Kaum miskin merupakan kekuatan yang tak dapat diremehkan
Perdagangan mengalami depresi
Suatu kota yang ditandai dengan adanya kekacauan , kemacetan lalu lintas , tingkat kriminalitas

6. Nekropolis stage
-          Kota mati
Perang, wabah, radiasi nuklir listrik
Cth : Chernobyl (ukraina), Agdam, Varosha, Kadykchan (Rusia), Oradour Sul Glane (Prancis), dll
4
Hierarki
-           


1.      Atas dasar jumlah penduduk
-          Di Indonesia :
-          Orde :3
-          Nama kelas dan jml penduduk :
-          Kota praja : 50.000-<75.000
-          Kota madya : 75.000-<100.000
-          Kota raya : >100.000
Orde/klas : I-IX
Notasi kelas dan jumlah :
Hamlet : 16-<150
Vilaage : 150-<1000
Town : 1000-<2500
Small City : 2500-<25000
Medium City : 25000-<100.000
Large City : 100000-<800.000
Metropolis : 800.000-< indefinite
Megapolis : at least several millions
Eumenopolis : likely tens of million

2.      Atas dasar tingkat pertumbuhan penduduk (1970-80)
-          Dimulai dari 0.33 dengan interval 0.99


3.      Ats dasar fungsi politik administrasi
-          Orde ada 4
-          Kota kecamatan, kota kab, kota prov, ibukota negara

5
Penggolongan numerik dan non numerik
-          Non numerik :
-          Penggolongan berdasarkan kondisi sosial, budaya, ekonomi.
-          Ex: kota perdagangan, kota rekreasi, kota pendidikan, kota budaya, dst
Numerik : berdasarkan jumlah atau angka. di negara yang sdh melakukan sensus penduduk. Setiap klasifikasi berbeda di tiap negara karena dipengaruhi kondisi sosial budaya. Amerika berbeda dengan indonesia jg negara lain
6
Klasifikasi berdasrkan fungsi:
-          Kota industri
-          Kota perdagangan
-          Kota pemerintahan
-          Kota kebudayaan
-          Kota pendidikan
-          Kota kesehatan



by: Fitriana Sahar M.Si. dosen Geografi,  Universitas Negeri Padang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar