Alat-Alat
yang Digunakan:
- Tabungan
Kuningan (copper ring) yaitu suatu
alat berbentuk tabung yang diberi nomor. Tabung kuningan yang digunakan di
Lembaga Penelitian Tanah mempunyai ukuran-ukuran sebagai berikut: Tinggi = 4
cm, diameter luar = 7,93 cm dan diameter dalam = 7,63 cm. Tebal tabung harus
cukup memenuhi syarat “are ratio” lebih kecil dari 0,1 untuk mencegah terjadinya
tekanan mendatar. “Area ratio”
adalah:
D12 – Dd2
Nilai
= ------------------ < 0,1
Dd2
Dimana D1 adalah diameter luar dan Dd adalah diameter dalam.
Berat tabung sudah dikeahui. Tiap tabung dilengkapi dengan sepasang tutup
plastik. Tempat penyimpanan tabung-tabung ini adala peti khusus dengan
ukuran-ukuran dan banyak tabung.
- Sekop
- Pisau tajam dan tipis
Cara
Kerja
a).
Ratakan dan bersihkan lapisan tanah yang akan diambil, kemudian letakan tabung
tegak pada lapisan tanah tersebut. Nomor yang ada pada tabung jangan terbalik,
b). Gali
tanah sekeliling tabung dengan sekop,
c).
Kerat tanah dengan pisau sampai hampir mendekati tabung,
d).
Tekan tabung sampai tiga perempat bagiannya masuk ke dalam tanah,
e).
Letakkan tabung lain tepat di atas tabung pertama, kemudian tekan lagi sampai
bagian bawah dari tabung ini masuk ke dalam tanah kira-kira 1 cm,
f).
Tabung beserta tanah di dalamnya digali dengan sekop atau pisau,
g).
Pisahkan tabung kedua dengan hati-hati, kemudian potonglah tanah kelebihan yang
ada pada bagian atas dan bawah tabung sampai rata sekali, dan
h).
Tutuplah tabung dengan tutup plastik.
Catatan:
Pengambilan contoh tanah utuh
yang paling baik adalah sewaktu tanah dalam keadaan kandungan air di sekitar
kapasitas lapangan. Kalau tanah terlalu kering dianjurkan untuk menyiramnya
dengan air yang cukup sehari sebelum pengambilan contoh tanah.
Apabila
tanahnya keras maka memasukkan tabung ke dalam tanah dapat dipukul perlahan-lahan
dan diatas tabung harus memakai bantalan kayu. masuknya tabung ke dalam tanah
harus tetap tegak lurus dan jangan goncang.
2).
Pengambilan Contoh Tanah Biasa dan Agregat Utuh.
Alat-Alat yang Dibutuhkan
+ Tempat
contoh tanah untuk penempatan tekstur atau sifat-sifat lain yang tidak
menggunakan agregat utuh dapat digunakan kantong plastik.
+ Dalam
hal tertentu kadang-kadang diperlukan contoh tanah untuk penetapan kadar air
tanah yang sesuai dengan keadaan waktu pengambilan. Untuk contoh tanah ini
diperlukan tempat yang dapat tertutup rapat, umpamanya botol plastik tempat
obat.
+ Untuk penempatan stabilitas
agregat, yang paling baik adalah menggunakan kotak yang ukurannya cukup untuk lebih kurang 2 kg cotoh tanah. Jika
kotak tidak tersedia dapat juga menggunakan kantong plastik asal contoh tanah
tidak hancur selama pengangkutan dan contoh tanah ini jangan ditindih barang
lain.
Cara Kerja:
a). Gali
tanah sampai kedalaman yang diinginkan, tetapi pada umumnya untuk penetapan stabilitas
agrerat cukup dengan mengambil lapisan yang sesuai dengan dalamnya perakaran.
b).
Ambil gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan belahan-belahan alami
(agrerat utuh), masukkan ke dalam kotak. Apabila kotak semacam itu tidak ada
dapat juga digunakan tempat lain asal dijaga agar agrerat-agrerat tanah tetap
utuh selama pengangkutan.
Catatan:
Jika
tidak akan dilakukan penetapan stabilitas agrerat maka contoh tanah dapat
dimasukkan ke dalam kantong plastik.
3).
Pengambilan contoh tanah dari suatu profil
Langkah-langkah:
a). Buat
lobang profil seperti biasa dilakukan untuk survei tanah, kemudian lakukan
deskripsi profil.
b).
Bersihkan dan ratakn tanah di atas sisi lubang yang telah dideskripsi
(batas-batas lapisan sudah ditentukan) seluas kira-kira 1m2.
c).
Ambil contoh tanah utuh dengan cara yang telah dikemukakan di atas. Ambil pula
contoh tanah biasa dan agrerat utuh apabila dikehendaki.
d).
Buang sisa tanah lapisan kedua sampai timbul lapisan ketiga. Ratakan dan ambil
contohnya.
e).
Demikian seterusnya sampai lapisan terakhir. Tiap lapisan biasanya diambil 8
contoh utuh.
4).
Jumlah Contoh Tanah yang Diperlukan
Jumlah
ulangan dalam pengambilan contoh tanah utuh, untuk sebuah petak percobaan
kecil, diperlukan 6-8 ulangan. Bila luas petak lebih kurang 1 ha diperlukan 20
sampel sampai 24 contoh. Contoh tanah yang diambil dari suatu profil tiap
lapisan diambil 8 contoh (8tabung), yaitu empat buah untuk penetapan berat isi,
ruang pori total, pF dan empat buah lagi untuk permeabilitas.
5).
Pengangkutan dan Penyimpanan
Pengangkutan contoh tanah terutama untuk
penetapan berat isi, pF dan permeabilitas harus dilakukan dengan hati-hati.
Perlu dijaga agar tidak mendapat goncangan-goncangan yang merusak struktur
tanah. Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus yang besarnya disesuaikan
dengan ukuran dan jumlah tabung. Lembaga Penelitian Tanah Bogor menggunakan
peti-peti terbuat dari hardboard dengan ukuran-ukuran luar sebagai berikut:
1.
Peti yang berisi 15 tabung: tinggi 7,5 cm,
lebar 30 cm dan panjang 50 cm.
2.
Peti yang berisi 24 tabung: tinggi 7,5 cm,
lebar 40 cm dan panjang 60 cm.
3.
Peti yang berisi 40 tabung: tinggi7,5 cm, lebar
50 cm dan panjang 80 cm.
Untuk mencegah kerusakan
akibat goncangan, dibawah dab diatas tabung diletakkan lembaran karet busa
setebal 1,5 cm. Dalam pengangkutan dengan kendaraan, usahakan supaya peti
tersebut diletakkan mendatar.
Penyimpanan juga merupakan
hal yang perlu diperhatikan. Contoh tanah yang disimpan lama dalam ruangan yang
panas akan mengalami perubahan, karena terjadinya pengerutan (shrinking) dan
aktivitas mikrobia. Sebaliknya contoh tanah disimpan dalam ruang yang lembab
(kelembaban relative lebih kurang 90%) dan suhu lebih kurang 18°C, dengan
variasi yang cukup kecil. Setiap contoh tanah harus secepat mungkin dikirim ke
laboratorium, kecuali kalau ada tempat lain yang memenuhi syarat untuk
penyimpanan.
6).
Penyelidikan (Identifikasi) Sifat Fisika dan Kimia pada Profil Tanah
Membuat
Profil Tanah
a.
Membuat penampang/irisan melintang tanah, yaitu
dengan jalan menggali tanah secara tegak lurus
sedalam 100-125 cm, panjang 150 cm dan lebar 100 cm.
b.
Profil tanah yang akan diamati memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1).
Tegak lurus (vertikal)
2).
Baru, artinya belum terpengaruh keadaan luar
3).
Tidak boleh memantulkan cahaya, artinya bagian yang diamati tidak boleh kena
sinar matahari langsung.
Pengamatan Profil Tanah
1).
Menentukan nama-nama horizon dan batasan-batasan jika mungkin. Biasanya sukar
untuk menentukan, maka cukup dengan batas lapisan-lapisan saja. Caranya adalah
dengan membandingkan perbedaan warna tanah. Kalau dengan perbedaan warna tidak
jelas/kurang jelas, maka dapat dibantu dengan perbedaan kekuatan/tekanan tanah
yaitu dengan jalan menusuk-nusuk dengan pisau atau dengan alat pnetrometer.
2).
Mengukur keadaan masing-masing horizon atau lapisan sehingga demikian kedalaman
solum tanah akan diketahui. Menentukan jelas atau tidaknya batas antara horizon
atau lapisan satu dengan lainnya batas itu dapat: tegas, jelas, berangsur dan
kabur. Menentukan bentuk topografinya, mungkin rata, berombak, tidak teratur
atau patah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar