singalang mountain

Selasa, 06 November 2012

Pengambilan dan identifikasi Sampel Tanah


Pengambilan Contoh Tanah Utuh
         Alat-Alat yang Digunakan:
-    Tabungan Kuningan (copper ring) yaitu suatu alat berbentuk tabung yang diberi nomor. Tabung kuningan yang digunakan di Lembaga Penelitian Tanah mempunyai ukuran-ukuran sebagai berikut: Tinggi = 4 cm, diameter luar = 7,93 cm dan diameter dalam = 7,63 cm. Tebal tabung harus cukup memenuhi syarat “are ratio” lebih kecil dari 0,1 untuk mencegah terjadinya tekanan mendatar. “Area ratio” adalah:
       D12 – Dd2
Nilai =    ------------------  < 0,1
                                                              Dd2
Dimana D1 adalah  diameter luar dan Dd adalah diameter dalam. Berat tabung sudah dikeahui. Tiap tabung dilengkapi dengan sepasang tutup plastik. Tempat penyimpanan tabung-tabung ini adala peti khusus dengan ukuran-ukuran dan banyak tabung.
- Sekop
- Pisau tajam dan tipis

Cara Kerja
a). Ratakan dan bersihkan lapisan tanah yang akan diambil, kemudian letakan tabung tegak pada lapisan tanah tersebut. Nomor yang ada pada tabung jangan terbalik,
b). Gali tanah sekeliling tabung dengan sekop,
c). Kerat tanah dengan pisau sampai hampir mendekati tabung,
d). Tekan tabung sampai tiga perempat bagiannya masuk ke dalam tanah,
e). Letakkan tabung lain tepat di atas tabung pertama, kemudian tekan lagi sampai bagian bawah dari tabung ini masuk ke dalam tanah kira-kira 1 cm,
f). Tabung beserta tanah di dalamnya digali dengan sekop  atau pisau,
g). Pisahkan tabung kedua dengan hati-hati, kemudian potonglah tanah kelebihan yang ada pada bagian atas dan bawah tabung sampai rata sekali, dan
h). Tutuplah tabung dengan tutup plastik.
Catatan:
Pengambilan contoh tanah utuh yang paling baik adalah sewaktu tanah dalam keadaan kandungan air di sekitar kapasitas lapangan. Kalau tanah terlalu kering dianjurkan untuk menyiramnya dengan air yang cukup sehari sebelum pengambilan contoh tanah.
Apabila tanahnya keras maka memasukkan tabung ke dalam tanah dapat dipukul perlahan-lahan dan diatas tabung harus memakai bantalan kayu. masuknya tabung ke dalam tanah harus tetap tegak lurus dan jangan goncang.
2). Pengambilan Contoh Tanah Biasa dan Agregat Utuh.
        Alat-Alat yang Dibutuhkan
+ Tempat contoh tanah untuk penempatan tekstur atau sifat-sifat lain yang tidak menggunakan agregat utuh dapat digunakan kantong plastik.
+ Dalam hal tertentu kadang-kadang diperlukan contoh tanah untuk penetapan kadar air tanah yang sesuai dengan keadaan waktu pengambilan. Untuk contoh tanah ini diperlukan tempat yang dapat tertutup rapat, umpamanya botol plastik tempat obat.
+ Untuk penempatan stabilitas agregat, yang paling baik adalah menggunakan kotak yang ukurannya cukup  untuk lebih kurang 2 kg cotoh tanah. Jika kotak tidak tersedia dapat juga menggunakan kantong plastik asal contoh tanah tidak hancur selama pengangkutan dan contoh tanah ini jangan ditindih barang lain.
          Cara Kerja:
a). Gali tanah sampai kedalaman yang diinginkan, tetapi pada umumnya untuk penetapan stabilitas agrerat cukup dengan mengambil lapisan yang sesuai dengan dalamnya perakaran.
b). Ambil gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan belahan-belahan alami (agrerat utuh), masukkan ke dalam kotak. Apabila kotak semacam itu tidak ada dapat juga digunakan tempat lain asal dijaga agar agrerat-agrerat tanah tetap utuh selama pengangkutan.
                   Catatan:
Jika tidak akan dilakukan penetapan stabilitas agrerat maka contoh tanah dapat dimasukkan ke dalam kantong plastik.
3). Pengambilan contoh tanah dari suatu profil
Langkah-langkah:
a). Buat lobang profil seperti biasa dilakukan untuk survei tanah, kemudian lakukan deskripsi profil.
b). Bersihkan dan ratakn tanah di atas sisi lubang yang telah dideskripsi (batas-batas lapisan sudah ditentukan) seluas kira-kira 1m2.
c). Ambil contoh tanah utuh dengan cara yang telah dikemukakan di atas. Ambil pula contoh tanah biasa dan agrerat utuh apabila dikehendaki.
d). Buang sisa tanah lapisan kedua sampai timbul lapisan ketiga. Ratakan dan ambil contohnya.
e). Demikian seterusnya sampai lapisan terakhir. Tiap lapisan biasanya diambil 8 contoh utuh.

4). Jumlah Contoh Tanah yang Diperlukan
Jumlah ulangan dalam pengambilan contoh tanah utuh, untuk sebuah petak percobaan kecil, diperlukan 6-8 ulangan. Bila luas petak lebih kurang 1 ha diperlukan 20 sampel sampai 24 contoh. Contoh tanah yang diambil dari suatu profil tiap lapisan diambil 8 contoh (8tabung), yaitu empat buah untuk penetapan berat isi, ruang pori total, pF dan empat buah lagi untuk permeabilitas.
5). Pengangkutan dan Penyimpanan
Pengangkutan contoh tanah terutama untuk penetapan berat isi, pF dan permeabilitas harus dilakukan dengan hati-hati. Perlu dijaga agar tidak mendapat goncangan-goncangan yang merusak struktur tanah. Dianjurkan untuk menggunakan peti khusus yang besarnya disesuaikan dengan ukuran dan jumlah tabung. Lembaga Penelitian Tanah Bogor menggunakan peti-peti terbuat dari hardboard dengan ukuran-ukuran luar sebagai berikut:
1.   Peti yang berisi 15 tabung: tinggi 7,5 cm, lebar 30 cm dan panjang 50 cm.
2.   Peti yang berisi 24 tabung: tinggi 7,5 cm, lebar 40 cm dan panjang 60 cm.
3.   Peti yang berisi 40 tabung: tinggi7,5 cm, lebar 50 cm dan panjang 80 cm.
Untuk mencegah kerusakan akibat goncangan, dibawah dab diatas tabung diletakkan lembaran karet busa setebal 1,5 cm. Dalam pengangkutan dengan kendaraan, usahakan supaya peti tersebut diletakkan mendatar.
Penyimpanan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan. Contoh tanah yang disimpan lama dalam ruangan yang panas akan mengalami perubahan, karena terjadinya pengerutan (shrinking) dan aktivitas mikrobia. Sebaliknya contoh tanah disimpan dalam ruang yang lembab (kelembaban relative lebih kurang 90%) dan suhu lebih kurang 18°C, dengan variasi yang cukup kecil. Setiap contoh tanah harus secepat mungkin dikirim ke laboratorium, kecuali kalau ada tempat lain yang memenuhi syarat untuk penyimpanan.

6). Penyelidikan (Identifikasi) Sifat Fisika dan Kimia pada Profil Tanah
Membuat Profil Tanah
a.    Membuat penampang/irisan melintang tanah, yaitu dengan jalan menggali tanah secara tegak lurus  sedalam 100-125 cm, panjang 150 cm dan lebar 100 cm.
b.   Profil tanah yang akan diamati memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1). Tegak lurus (vertikal)
2). Baru, artinya belum terpengaruh keadaan luar
3). Tidak boleh memantulkan cahaya, artinya bagian yang diamati tidak boleh kena sinar matahari langsung.

Pengamatan Profil Tanah
1). Menentukan nama-nama horizon dan batasan-batasan jika mungkin. Biasanya sukar untuk menentukan, maka cukup dengan batas lapisan-lapisan saja. Caranya adalah dengan membandingkan perbedaan warna tanah. Kalau dengan perbedaan warna tidak jelas/kurang jelas, maka dapat dibantu dengan perbedaan kekuatan/tekanan tanah yaitu dengan jalan menusuk-nusuk dengan pisau atau dengan alat pnetrometer.
2). Mengukur keadaan masing-masing horizon atau lapisan sehingga demikian kedalaman solum tanah akan diketahui. Menentukan jelas atau tidaknya batas antara horizon atau lapisan satu dengan lainnya batas itu dapat: tegas, jelas, berangsur dan kabur. Menentukan bentuk topografinya, mungkin rata, berombak, tidak teratur atau patah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar