Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio – marine. Proses marine mempunyai pengaruh yang sangat aktif pada daerah pesisir sepanjang pantai.
Bentuk
lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas/ gerakan air laut, baik pada
tebing, pantai berpasir, pantai berkarang, maupun pantai berlumpur. Gerakan
tersebut meliputi :
1. Pasang
surut, naik turunnya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehingga interval
naik turun memerlukan waktu 12 jam 25 menit. Pasang surut ini dapat mengerosi
pantai apalagi kalu bersama – sama dengan gelombang / ombak.
2. Arus,
aliran air laut yang disebabkan oleh angin, perbedaan suhu air laut dll.
3. Ombak
sesuai dengan arah angin dapat mengerosi pantai. (abrasi).
Selain
dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga
dipengaruhi oleh:
1. Struktur,
tekstur, dan komposisi batuan.
2. Keadaan
bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar
pantai tersebut.
3. Proses
geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga
dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus
laut.
4. Proses
geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di
permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme,
pelipatan, patahan, dan sebagainya.
5. Kegiatan
gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme
yang ada di laut.
Semakin
dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah
pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang
alam di daerah pantai., dan Selain
dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga
dipengaruhi oleh:
1.
Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.
2.
Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah
sekitar pantai tersebut.
3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.
3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar, misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.
4.
Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang
alam di permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme,
pelipatan, patahan, dan sebagainya.
5.
Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan
organisme yang ada di laut.
B. hasil bentukan lahan dan
klasifikasinya menurut berpa ahli.
Bentang alam pantai dibagi menjadi
beberapa macam berdasarkan :
1.
Genesa
(Johnson, 1919)
2.
Pendekatan
genesa (Vallentine, 1951)
3.
Faktor-faktor
pembentukannya (Shepard, 1948)
4.
Adanya
gerak-gerak tektonik (Catton, 1952)
1) Klasifikasi pantai menurut Johnson
(1919 Vide Thornbury, 1964), berdasarkan genesa dibagi menjadi 4 macam pantai yaitu:
a) Pantai tenggelam (submergence
coast), pantai tenggelam (submergence coast) ini terjadi karena
tenggelamnya daratan atau naiknya muka air laut.
Ø Ciri-ciri pantai tenggelam:
Ø Di muka pantai ada pulau
Ø Garis pantai tidak teratur
Ø Teluk dalam
Ø Lembah-lembah turun
Contoh : Pantai Ria (terjadi akibat erosi fluvial)
1. Pantai Fjord (terjadi akibat
glasiasi)
b) Pantai naik (emergence
coast), pantai ini terjadi akibat majunya garis pantai atau turunnya muka
air laut.
Ciri-ciri pantai naik:
Ø Di muka pantai terbentuk undak-undak
pantai dan gosong pasir atau tanggul-tanggul.
Ø Garis pantai relatif lurus
Ø Relief relatif rendah
c. Pantai netral,
adalah pantai yang tidak mengalami penenggelaman atau penurunan.
Ciri-ciri pantai netral:
Ø Garis pantai relatif lurus
Ø Pantai landai, ombak tidak besar
Ø Kadang-kadang terbentuk delta, bila suplai
material melimpah
(1) Contoh: Pantai delta
(i) Pantai volkanik
(ii) Pantai terumbu koral
d. Pantai campuran (compound)
Ciri-ciri pantai campuran:
Ø Pantai menunjukan undak pantai
Ø Lembah tenggelam, akibat turun dan
naiknya muka air laut.
2. Klasifikasi
pantai menurut Vallentine (1951, Vide Thornbury, 1964) yang dibagi berdasarkan
pendekatan genesa dan adanya perubahan-perubahan pantai saat ini.
a) Pantai maju (prograding shore
line) kemungkinan dapat terjadi karena,
b. Pantai naik (emergence coast),
yaitu pantai yang terjadi karena adanya pengangkatan dasar laut.
c. Pantai karena pengendapan dari laut
(prograding).
Ø Akibat organisme, terbentuk pantai
koral atau pantai bakau.
Ø Akibat bukan organisme, misal
pengendapan oleh laut atau tanggul-tanggul pantai (off shore bar) danlagoon.
Ø Akibat pengendapan fluvial, misalnya
: Pantai delta
i.
Pantai
dataran alluvial
b. Pantai mundur (retrograding shore
line) kemungkinan dapat terjadi karena,
c) Pantai yang tenggelam
Ø Pantai yang mengalmi erosi glasial
atau erosi topografi, lama-lama menjadi turun, contohnya: Pantai Fjord di
daerah Boothbay Maine.
Ø Pantai yang menggalami erosi
fluvial, berupa pantai pegunungan perlipatan tua, contohnya: Pantai Ria di
New Zealand.
d) Pantai yang mengalami abrasi
gelombang atau ombak (retrograding), tebing mundur karena pukulan ombak
(cliff borered), contohnya: Pantai Cliff Kapur di Bitling Gap (England).
1. Klasifikasi pantai menurut Shepard
(1948) dibagi berdasarkan faktor-faktor pembentuknya, berdasarkan pendekatan
secara genesa atau perbedaan bentuk-bentuk awal (initial) dan juga
bentuk-bentuk berikutnya (subquential).
a. Pantai primer, stadia muda
b. Pantai sekunder, stadia dewasa
(2) Pantai primer, stadia muda ini
dihasilkan oleh proses bukan asal laut (nonmarine agencies).
e) Bentuk pantai yang tenggelam karena
erosi dari daratan oleh sungai (glasial).
Ø Pantai erosi fluvial yang tenggelam
(Pantai Ria).
Ø Pantai karena tenggelamnya lembah
glacial (Pantai Frojd).
f) Pantai yang terbentuk oleh endapan
asal darat.
Ø Pantai hasil pengendapan fluvial.
Ø Pantai pengendapan glasial, sebagai
morena yang tenggelam.
Ø Pantai maju karena pengendapan angin
(prograding sand dunes).
Ø Pantai yang terbentuk oleh meluasnya
tumbuh-tumbuhan pada pantai (mangrove).
g) Pantai akibat aktivitas volkanik
Ø Pantai yang dipengaruhi oleh aliran
lava masa kini (recent lava flow), contoh: di sekitar KepulauanHawaii.
Ø Pantai amblesan volkanik dan pantai
kaldera, contoh: Pantai yang terbentuk oleh batuan vulkanik di
Keanae, Hawaii.
h) Pantai yang terbentuk karena
diastropisme atau tektonik yang bekerja.
Ø Pantai yang terbentuk oleh tebing
patahan atau gawir, pantai lurus dan dalam.
Ø Pantai yang terbentuk oleh
perlipatan. Bila pantai sejajar sumbu lipatan, terbentuk tebing pantai yang
curam.
a. Pantai sekunder, dengan stadia
dewasa yang dihasilkan oleh proses asal laut (marine agencies).
i)
Bentuk
pantai lurus, karena erosi gelombang.
Ø Pantai terjal lurus karena
erosi geolombang, dengan ciri-ciri: batuan homogen dan dijumpai suatu dataran (wave
cut bench).
Ø Pantai yang berliku-liku, karena
erosi gelombang, dengan ciri-ciri: batuan tidak homogen dan ada teluk-teluk
kecil.
j)
Bentuk
pantai karena pengendapan laut.
Ø Pantai yang lurus karena pengendapan
gosong pasir atau bar yang memotong teluk dengan ciri-ciri: kemiringan kecil
dan ombak cukup besar.
Ø Pantai maju karena pengendapan laut
dengan ciri-ciri: kemiringan cukup besar, ombak sangat kuat, daerah laut
terbuka, contohnya: daerah Pantai Parangtritis.
Ø Pantai dengan gosong pasir lepas
pantai (off shore bar and long shore spits), merupakan pantai yang
terbentuk oleh sedimen-sedimen yang diendapkan arus dan ombak di sepanjang
pantai dengan ciri-ciri: daerahnya berrelief datar, slope terhadap laut landai,
ada teluk, laguna (off shore bar/spits)
Ø Pantai terumbu koral
2) Terumbu tepi laut (fringing reef),
terdapat di pantai, tertambat di daratan, bentuk seperti sabuk dan mempunyai
lebar beberapa feet.
3) Terumbu penghalang (barier reef),
terdapat di lepas pantai (off shore) yang dipisahkan dari daratan oleh
laguna lebar 1/2-10 mil. Contoh terbesar Great Barrier Reer di pantai Utara Australia.
4) Terumbu cincin (atoll),
bentuknya seperti cincin yang mengurung laguna.
5) Klasifikasi pantai menurut Cotton
(1952 Vide Bloom, 1979), dengan dasar pembagian gerakan-gerakan tektonik yang
terjadi.
(1) Daerah pantai stabil, dipengaruhi
oleh peneggelam daratan masa kini (recent submergence).
(2) Daerah pantai yang labil atau mobil,
dipengaruhi oleh adanya pengangkatan atau penurunan daratan masa kini.
Contohnya: Pantai lipatan
Pantai patahan
Pantai – Pengangkatan daratan masa
kini
Penurunan muka
laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar