Studi tentang aliran sungai biasanya
dilakukan dengan menggunakan satuan DAS. Batas DAS dapak dikelompokkan melalui
peta topografi, yang batas DAS dapat didelinasi melalui garis kontur
ketinggian. Aliran sungai (stream flow atau Channel runoff) terdiri dari
komponen aliran yaitu:
1). Limpasan (overland flow) adalah bagian curah hujan yang tidak mengalami infiltrasi,
aliran ini mengalir di atas permukaan tanah menuju alur sungai
2). Aliran antara (interflow) adalah bagian curah hujan yang mengalami infiltrasi yang
segera keluar dari dalam tanah menuju alur sungai sebagai rembesan (seepage) atau mata air (spring).
3). Aliran dasar (Base flow) adalah bagian curah hujan yang mengalami infiltrasi dan
perkolasi masuk dalam tampungan air tanah dan kealur sungai sebagai rembesan
mata air.
Ditinjau dari kontinyuitas dan fluktuasi
alirannya, sungai dapat dibedakan menjadi a) sungai parenial (sungai sepanjang
tahun mengeluarkan air), pada waktu hujan atau musim hujan alirannya terdiri
dari 3 komponen aliran di atas, sedangkan pada musim kemarau alirannya banyak
disokong oleh aliran dasar. b) Sungai intermetten (sungai yang mengeluarkan air
hanya pada waktu musim hujan), sungai kering pada waktu musim kemarau. c)
sungai ephimerent (sungai mengeluarkan air hanya setelah ada hujan), aliran
banyak disokong oleh limpasan dan aliran antara.
Ditinjau dari kedudukan muka air sungai
dan muka airtanah dapat dibedakan dua
tipe sungai yaitu a) sungai influent
yaitu sungai yang sebagian airnya masuk ke akifer, air sungai tersebut menambah
cadangan airtanah. B) sungai effluent
yaitu sungai yang mendapat tambahan air dari akiferdi sekitarnya, arah aliran
airtanah menuju ke sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar