TEORI LOKASI PENDEKATAN PASAR LOSCH
Losch melihat persoalan dari sis
permintaan (pasar). Lorch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh
terhadap jumalah konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang
menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan terbesar.
Pandangan ini adalah mengikuti pandangan Christaller seperti diuraikan
terdahulu. Atas dasar pandangan diatas Losch cendrung menyarankan agar lokasi
produksi berada dipasar atau didekat pasar.
TEORI
LOKASI MEMAKSIMUMKAN LABA
D.M. Smith (dikutip dari glasoon, 1974)
dengan menitrodusir konsep average cost (biaya rata-rata) dan average revenue
(penerimaan rata-rata) yang terkait dengan lokasi. Dengan asumsi jumalah
produksi adalah sama maka dapat dibuat kurve average cost (per unit produksi)
yang bervariasi dengan lokasi. Dilain sisi dapat pula dibuat kurve average
revenue yang terkait dengan lokasi . kemudian kedua kurve itu digabung dan
dimana terdapat selisih average revenue dikurngi average cost adalah tertinggi
maka itulah lokasi yang memberikan keuntungan maksimal .
Mr grone (1969) berpendapat bahwa teori
lokasi dengan tujuan memaksimumkan keuntungan sulit ditangani dalam keadaan
ketidak pastian yang tinggi dan dalam analisis dinamik. Menurut isard (1956)
masalah lokasi merupakan penyeimbang antara biaya dengan pendapatan yang
diharapkan pada suatu situasi ketidakpastian yang berbeda-beda. Keuntungan
relative dari lokasi bisa saja sangat dipengaruhi pada tiap waktu oleh factor
dasar:
a. Biaya input atau bahan baku
b. Biaya transportasi
c. Keuntungan agglomerasi
Richardson (1969) mengemukakan bahwa
aktifitas ekonomi atau perusahaan cendrung untuk berlokasi pada pusat kegiatan
sebagai usaha mengurangi ketidakpastian dalam keputusan yang diambil guna
meminumkan resiko. Dan sedangkan Klaasen (1972) menekankan peranan preferensi
lokasi seperti peranan amenitas dama menarik industry-industri saling mendekat
dimana lokasi perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan penyediaan input
dan besarnya pasar yang dihadapi. Ia menyatakan bahwa semakin besar suatu kota,
tidak hanya penyediaan input yang semakin besar melainkan juga daerah pasarnya
pun lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar