Tidak ada sebuah teori yang bisa menetapkan dimana
lokasi suatu kegiatan produksi (industry) itu sebaiknya dipilih. Untuk
menentukan lokasi suatu industry (skala besar) secara komprehensif, diperlukan
gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin. Pengusaha bertarap
internasional pada umumnya memilih lokasi yang memungkinkan menjangkau pasar
yang seluas mungkin. Namun, mereka tidak bisa lepas dari tindakan para
pengusaha lain yang telah atau akan beroperasi pada lokasi tertentu. Para
pengusaha internasional mempertimbangkan beberapa factor antara lain adalah
ketersediaan bahan baku , upah buruh, jaminan keamanan , pasilitas penunjang,
daya serap pasar local, dan aksebilitas dari tempat produksi ke wilayah
pemasaran yang dituju (terutama aksesibilitas pemasaran ke luar negeri). Dan
belakangan ini factor stabilitas politik juga penting.
Pada tingkat pemilihan lokasi, penetapan lokasi
industry terkait dengan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang pengusaha dan
sudut pandang pemerintah. Pengusaha melihat lokasi di situ juga memperhatikan
efisiensi pemakian ruang, artinya untuk setiap lahan yang tersedia , dipilih
kegiatan apa yang paling cocok di situ yang menjamin keserasian pemakaian lahan
yang secara nasional akan memberikan nilai tambah yang optimal.
Dari kacamata perusahaan, perusahaan harus
menetapkan lokasi industrinya melalui berbagai pertimbangan. Sehingga
memanfaatkan beberapa keahlian, mulai dari keahlian yang menyangkit teknis,
seperti ahli dibidang teknis banguanan, ahli daya dukung lahan, ahli
permesinan, dan beberapa ahli lain-lainnya. Sehinggap apabila hendak membangun
atau mengembangkan sebuah usaha baru pada lokasi tertentu, pengusaha harus
melakukan apa yang dinamakan studi kelayakan financial.
Menetapkan lokasi sebuah usaha, pertama-tama harus
mempelajari peraturan yang ada, yaitu di mana saja usaha seperti itu boleh
dibangun. Terkadang ada pilihan antara berlokasi pada industrial estate
(kawasan industry) yang sudah mendapakan izin dari pemerintah atau luar industrial
estate. Kedua pilihan itu harus dihitung terlebih dahulu kerugian dan
keuntungannya, bukan hanya dari sudut keuangan tapi juga dari sudut
keamanan/sikap masyarakat. Dalam menganalisi masing-mansing factor diatas,
tidak cukup hanya berdasarkan pada keadaan masa kini. Artinya harus dapat
diramalkan perubahan yang bakal terjadi dimasa yang akan dating, baik perubahan
yang disebabkan oleh factor yang dating dari luar maupun perubahan karena
perusahaan mulai beroperasi didaerah tersebut. Hal ini terutama penting
diperhatikan oleh perusahaan yang bersekala besar karena akan langsung mengubah
kondisi ekonomi dari social disekitar lingkungannya. Contoh perubahan yang
berasal dari luar, termasuk perubahan kebijakan pemerintah. Jadi diperlukan
kerja sama antara berbagai keahlian untuk dapat membuat suatu perhitungan yang
tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar