A.
Teori Lokasi
Teori lokasi
adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang ( spatial order )kegiatan ekonomi, atau
ilmu yang menyelidiki lokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta
hubungannya dengan atau pengaruh terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau
kegiatan ekonomi maupun social ( ROBINSON,
77:2010 ). Lokasi berbagai kegiatan seperti rumah tangga, pertokoaan,
pabrik, pertanian, pertambangan sekolah, tempat ibadah dan fasilitas umum
lainnya tidaklah sembarang tempat saja dan acak pada lokasi tersebut, melainkan
menunjikan pola dan susunan ( mekanisme ) yang dapat diselidiki dan dapat
dimengerti.
Dalam mempelajari lokasi bebagai kegiatan,
ahli geographer atau ahli ekonomi
regional terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang yang dianalisi adalah datar
dan kondisinya kesemua arah adalah sama. Dalam kondisi seperti ini, bagaiman
manusia mengatur kegiatan dalam ruang , baru kemudian asumsi ini dilonggarkan
secara bertahap sehingga kondisi dalam dunia nyata. Dalam dunia nyata kondisi
dan potensi setiap wilayah adalah berbeda. Dampaknya menjadi lebih mudah
dinalisis karena kita telah mengetahui tingkah laku manusia dalam kondisi
potensi ruang yang sama.
Salah satu unsur
ruang adalah jarak. Jarak menciptakan “ ganguan” ketika manusia berhubungan
atau berpergian dari satu tempat ke tempat lainya. Jarak menimbulakan gangguan
karena membutuhkan waktu dan biaya ( tenaga ) untuk mencapai lokasi yang satu
ke yang lain. Makin jauh jarak yang ditempuh semakin menurun minat seorang berpergian
dengan asumsi factor lain semuanya sama. Terkait dengan lokasi maka salah satu
factor yang yang menentuakn apakah suatu lokasi menarik atau tidak untuk di
kunjungi adalah aksebilitas. Tingkat aksebilitas adalah tingkat kemudahan untuk
mencapai suatu lokasi dengan lokasi yang derada disekitarnya.
B.
Teori Lokasi
1. SISTEM
K = 3 DARI CHRISTALLE
Walter Christaller pada tahun 1933 menulis buku yang
diterjemahkan dalam bahasa inggris berjudul central
places in southern germany . dalam buku ini Christaller mencoba menjelaskan
bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya didalam
satu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu system geometri dimana
angka 3 yang ditetapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti.
Model Cristaller merupakan suatu system geometri diman angka 3 yang ditetapkan
seca arbiter memeili peran yang sangat berarti. Itulah sebabnya disebut system K = 3 dari
Christaller.
Cristaller mengembangkan modelnya untuk suatu
wilayah abstrak dengan cirri-ciri berikut:
1. Wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua
adalah dataran dan sama.
2. Gerakan dapat dilaksanakan kesegala arah
(isotrapicc surface)
3. Penduduk memiliki daya beli yang sama dan
tersebar secara merata pada seluruh wilayah
4. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip
minimalisasi jarak/biaya.
Model Christaller tentang terjadinya
model arean perdagangan heksagonal sebagai beikut:
1. Mula mula terbentuk areal perdagangan satu
komoditi berupa lingkaran . setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan
threshold pada komiditi tersebut.
2. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa
range, dari komoditi tersebut yang lingakrannya boleh tumpang tindih
3. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua
pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh
dataran yang tidak lagi tumpang tindih.
4. Tiap barang
berdasarkan tingkatordenya memiliki heksagonal sendiri sendiri. Dengan
mengunnakan k=3, barang orde I lebar heksagonalnya 3 kali lebar heksagonal
barang orde II. Tiap heksagonal pusat yang besar kecilnya sesuai dengan besar
heksagonal tersebut.
TERJADINYA KONSENTRASI PRODUSEN
/PEDAGANG DARI BERBAGAI JENIS BARANG
Christaller meyatakan bahwa produsen berbagai jenis
barang untuk orde yang sama cendrung berlokasi pada titik sentraml di wilayah
nya dan hal ini mendorong terciptanya kota.
Dalam dunia nyata threshold secara ruang bisa
menyusut lebih dari separohnya karena kepadatan penduduk cukup tinggi dipusat
kota dan makin rendah apabila makin menjauh dari pusat kota. Hal ini berate
bila pengusaha menambah jenis barang yang diproduksi /dijualnya , ia
memperkecil threshold dan usahanya . akan tetapi hal ini hanya berlaku sampai
batas tertentu antara lain biaya tetapnya tidak/belum naik, belum perlu
melakukan investasi tambahan , dan tidak ada factor pembatas lainnya dalam
berproduksi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa di kota terdapat banyak pedagang
yang menjual barang dari berbagai jenis dan memilih berlokasi berdekatan di
pasar dan bukan menyebar.
TERJADINYA KONSTRASI PRODUSEN/PEDAGANG DARI
BARANG SEJENIS
Uraian tentang range dan threshold dapat menjelaskan
mengapa terjadi konsentrasi dari berbagai jenis usaha pada satu lokasi tetapi
konsep itu tidak dapat menjelaskan mengapa dipasar juga ada kecendrungan bahwa
pedagang dari komoditi sejenis juga memilih untuk berlokasi secara
berkonsentrasi/berdekatan.konsep threshold tidak memungkinkan produsen
/pedagang sejenis berada berdekatan karena pada satu ruang threshold hanya
boleh ada satu produsen/pedagang. Apabila berdekatan harus ada yang gulung
tikar dan yang tersisa hanya satu produsen/pedagang. Mencuatnya threshold
memang memungkinkan lokasi satu produsen/pedagang sejenis tidak lagi terlalu
berjauhan, tetapi tetap tidak memungkinkan untuk berusaha secara berdekatan.
Untuk dapat menjelaskan adanya kecendrungan di kota bahwa pedagang sejenis juga
memilih berlokasi berdekatan, perlu suatu pendekatan makro.
Dalam konsep kota, untuk kegiatan yang memiliki
pasar sempurna maka range dan threshold individual menyatu dan berubah menjadi
range dan threshold seluruh kota. Range dan threshold mikro (individual)
bergabung dan berubah menjadi range dan threshold makro (seluruh aktifitas
ekonomi yang ada di kota dipandang sebagai satu kesatuan). Untuk kegiatan yang
bersifat monopoli dan oligopoly, range dan threshold individual masih tetap
berlaku walaupun tidak kaku.
TERJADINYA ORDE PRODUSEN/PENJUAL
Dalam hal ini jenis barang dikelompokan menjadi:
1. Yaitu barang kebutuhan sehari-hari atas dibeli
setiap hari/hamper setiap hari.
2. Yang dibeli rata rata setiap 3 bulan sekali,
3. Rata rata dibeli harganya mahal atau barang
mewah.
Dari susunan seperti ini masing masing jenis barang
memiliki orde sesuai dengan kelompoknya . makin tinggi ordenya, range
pemasaranya makin luas dan threshold nya juga makin luas. Pengelompokan seperti
ini seakan-akan mengatakan bahwa komoditi itu tidak mungkin berubah orde. Range
dan threshold nya karena terkait dengan jenis barangnya , tidak bisa berubah.
Ditinjau dari jenis barangnya, ordenya tidak berubah, artinya barang itu tetap
masuk kelompok 1 , kelompok 2 , dan seterusnya akan tetapi, apabila ditinjau
dari produsennya maka orde produsen dapat berubah caranya adalah apabila
produsen memproduksi seccara besar-besaran dan menjual barangnya untuk pasar
yang lebih luas.
Dalam dunia nyata harga pokok masih dapat diturunkan
dengan menerapkan teknologi produksi yang lebih efisien atau jumlah produksi
mencapai skala berproduksi yang ekonomis (economic of scale). Economi of scale
mendorong terciptanya specialisasi dna sebaliknya. Specialisasi menciptakan
efisiensi dalam berproduksi. Walaupun udaha untuk meningkatkan jumlah produksi
dan menggunakan distributor dapat memperluas jangkauan pemaaran (range), tetapi
jangkauan pemasaran tetap ada batasanya. Range pemasaran dibatasi oleh berbagai
factor seperti ongkos transportasi yang semakin mahal, barang yang tidak tahan
lama diperjalanan, terbatasnya jumalh yang dapat diangkut dalam sekali jalan,
dan adanya pkrodusen/distributor ditempat lain yang melakukan hal yang sama.
Hubungan perdagangan antara kota dengan orde yang
sama atau kota orde lebih tinggi membeli dari kota orde lebih rendah (untuk
produsen tertentu) mungkin terjadi, karena perbedaan konsentrasi/specialisasi
produk dimasing-masing kota. Hal ini dijelaskan oleh A. Losch dalam bukunya
(setelah diterjemahkan kedalam bahasa inggris oleh Gustav Fischer) the
economics of location. Losch menjelaskan dengan cara yang sangat rumit dan
sulit dimengerti karena menggunakan gambar abstrak (mengikuti cara
Christaller). Kesimpulanya sama dengan yang dikemukakan diatas yaitu selain
perdagangan mengikuti model Christaller juga aka nada perdagangan antar kota
pada haeraki yang sama dan bahwa kota dengan hieraki lebih tinggi terkadang
juga membeli produk yang dihasilkan oleh kota dengan hierarki lebih rendah.
BENTUK KURVA PERMINTAAN SEBAGAI AKIBAT FAKTOR JARAK
Teori ekonomi murni mengajarkan bahwa bentuk kurve
permintaan berbeda untuk jenis pasar yang berbeda. Jenis pasar utama adalah
monopoli, oligopoly, dan pasar sempurna.Factor lain menyebabkan dapat terjadi
perbedaan harga adalah jarak. Apabila antara lokasi satu pedagang dengan
pedagang lainnya terdapat jarak dan untuk mencapainya dibutuhkan waktu dan
biaya maka salah satu pedagang dapat menaikan sedikit harga tanpa kehilangan
seluruh pembelinya. pelanggan yang terjauh darinya akan beralih ke pedagang
lainnya yang tidak menaikan harga tetapi pelanggan yang dekat dengannya tidak
akan beralih karena waktu dan biaya untuk menempuh jarak tersebut masih lebih
besar dari pada perbedaan harga jual diantara pedagang.
Dengan demikian bentuk kurve permintaan adalah mirip
kurve permintaan pasar monopoli atau oligopoly tetapi lebih datar. Dan factor
lain yang menyebabkan perbedaan harga adalah product differentiation. Termasuk
pelayanan , promosi, pelayanan purna jual dan pembelian secara kredit.
2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar