Istilah
tekstur digunakan untuk menyatakan komposissi fraksi-fraksi pasir, debu, liat;
akan tetapi apabila partikel-partikel ini tersusun menjadi agregat-agregat maka
istilah struktur yang digunakan. Struktur tanah adalah penyusunan (arrangement)
partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu, dan liat membentuk
agregat-agregat yang satu dengan agregat lainnya, yang dibatasi oleh bidang belah
alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami (nature agregate) disebut
ped, sedangkan istilah olod digunakan untuk bongkah tanah hasil pengolahan
tanah misalnya. Dua istilah lain yang sering meragukan dengan ped adalah
pragment dan concretion (konkresi). Fragment berarti ped yang pecah, sedangkan
konkresi terbentuk di dalam tanah akibat presipitasi garam-garam terlarut dan
sering terbentuk akibat fluktuasi yang besar dari permukaan air tanah. Struktur
horizon-horizon tanah sering berbeda satu dengan lainnya dan merupakan penciri
yang penting dari sifat-sifat tanah, sama halnya dengan tekstur dan warna
tanah.
Tipe
Struktur
a.
Bentuk
Lempeng
Dimensi horizon lebih
berkembang dari vertikal menghasilkan bentuk lempeng. Lempeng tebal disebut
platy, sedangkan lempeng yang tipis disebut laminar.
b.
Bentuk
Prisma
Sumbu vertikal lebih
berkembang dari lainnya, bagian samping agak datar (flat), menghasilkan
bangunan bentuk pilar. Jika puncak ped berbentuk bulat disebut dengan struktur
colmnar, jika datar disebut prisma.
c.
Bentuk
Gumpal
Perkembangan ketiga dimensi
lebih kurang sama dan ped-ped berbentuk serupa dengan muka datar atau bulat.
Jika mukanya datar dan pinggirannya brsudut tajam, maka strukturnya dinamakan
gumpal bersudut (angular blocky).
d.
Bentuk
Spheroidal
Berbentuk bulat atau
spheroidal dan semua sumbu lebih kurang sama panjangnya, dengan muka tidak
beraturan (irregular). Biasanya ukuran strukturnya kecil. Agregat-agregat dari
group ini dinamakan granular; relatif kurang porous, dan jika susunan granula
sangat porous dinamakan remah (crumb).
Keempat bentuk tersebut
diatas pada akhirnya menghasilkan 7 tipe struktur tanah seperti terlihat pada
Tabel 3.
Tabel 3.
Tipe Struktur, Penyipatan Agregat, Diagram Agregat dan Lokasi pada Horizon
Tipe
Struktur
|
Penyipatan
Agregat
|
Diagram
Agregat
|
Lokasi
pada Horizon
|
Granular
|
Kursng porous, ukuran kecil, tidak terikat
antara agregat, bulat
|
Hal 61
|
Horizon A
|
Remah (Crumb)
|
Porous, bulat, ukuran kecil, agregat tidak
terikat sesamanya
|
|
Horizon A
|
Lempeng (Plate)
|
Agregat berbentuk lempeng
|
|
Sering terdapat pada horizon A2 tanah hutan
dan tanah claypan
|
Gumpal
|
Berbentuk kubus, agregat berpegang erat
dengan yang lainnya, jika pecah terjadi agregat lebih kecil
|
|
Horizon B
|
Gumpal Bersudut
|
Berbentuk gumpal, bermuka datar dengan pinggir
bersudut tajam
|
|
Horizon B
|
Prisma
|
Berbentuk mirip prisma, bagian atas datar
|
|
Horizon B
|
Columnar
|
Agregat seperti tiang dengan puncak berbentuk
agak bulat
|
|
Horizon B
|
Kelas Struktur
Yaitu pengamatan mengenai
besarnya ukuran agregat tanah.
a.
Tipe lempeng yaitu dibedakan menjadi
-
Sangat tipis
b.
Tipe tiang, yaitu ukuran agregat vertikal lebih
panjang daripada horizontal.
Ukuran
mikroskopik kebanyakan ped-ped memberikan kemungkinan ruang udara antara
ped-ped itu lebih besar dibandingkan dengan ruang udara antar pasir, debu dan
partikel-partikel liat. Peristiwa inilah yang merupakan pengaruh utama struktur
terhadap hubungan-hubungannya dengan ruang pori-pori tanah. Gerakan udara dan
air akan berlangsung dengan baik jika struktur tanah itu adalah remah, misalnya
ruang-ruang antar ped juga berlaku sebagai koridor untuk penetrasi akar-akar.
Struktur
itu juga disifatkan menurut ukuran dan tingkat perkembangannya (kuat, lemah,
dll). Jika suatu tanah tidak terlihat adanya perkembangan struktur, maka grade
struktur tanah ini adalah structureless (tanpa struktur).
Dikenal dua jenis tanah tanpa struktur ini, yakni berbutir tunggal (single
grain) dan massive. Berbutir tunggal adalah apabila partikel-partikel
tanah dalam keadaan lepas (tidak terikat) satu dengan lainnya. Keadaan ini
sering dijumpai pada tanah-tanah yang banyak mengandung pasir.
Struktur
massive dipergunakan untuk tanah-tanah padat yang ruang porinya kebanyakan
telah diisi oleh butir-butir liat. Keadaan ini terjadi apabila tanah itu selalu
mendapat tekanan dari atas tanah. Kondisi tanah padat seperti ini disebut
massif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar