Kamis, 29 November 2012

SEMARANG INCAR JADI KOTA PUSAKA



Berdasarkan fungsinya kota semarang  mencanangkan menjadi kota pusat budaya. Yaitu kota yang memiliki fungsi sebagai pusat kebudayaan. Dimana lebih konsentrasi pada arsitektur kota  ditandai dengan  banyak bangunan lama yang mempunyai ke khasan dan mempunyai nilai sejarah serta budaya tertentu.
Dimana pemerintah dan masyarakatnya berkomitmen menjadikan kota semarang menjadi  kota pusaka . bangunan yang memeliki nilai budaya yang tinggi di konservasi. Langkah konservasi yang ada diantaranya pemerintah disarankan untuk memebeli bangunan atau memeberikan pengelolaan kepeda investor.

Pembangunan pemukiman Jakarta


Kota dalam bahasa inggris yaitu City, Town, Metro dan lain  lain., ini bukanlah hal yang di maksud dalam istilah geografi. Dalam geografi kota dikenal dengan istilah  Urban. Kawasan perkotaan (urban) adalalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
 Salah satu fungsi dari lahan di kota  adalah kawasan pemukiman. Penempatan pemukiman haruslah pada daerah yang tepat karena salah penempatan dari pemukiman akan berakakibat fatal bagi lahan. Sebagai contoh lahan yang semestinya dapat di manfaatkan sebagai area pertanian yang ,menghasilakan lebih besar atau maksimal akan dirusak oleh masyarakat yang tinggal di atasnya, seperti pembuangan sampah, dan limbah rumah tangga.
Syarat ideal pemukiman adalah

Senin, 26 November 2012

gelombang laut


Gelombang merupakan faktor penting di dalam perencanaan bangunan pantai dan pelabuhan. Gelombang dapat terjadi karena angin, pasang surut, gangguan buatan seperti gerakan kapal dan gempa bumi. Pengaruh gelombang terhadap perencanaan bangunan pantai dan pelabuhan antara lain :
·         Besar kecilnya gelombang sangat menentukan dimensi dan kedalaman bangunan pemecah gelombang.
·          Gelombang menimbulkan gaya tambahan yang harus diterima oleh kapal dan bangunan dermaga.
Besarnya gelombang laut tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
·         Kecepatan angin.
·         Lamanya angin bertiup.
·         Kedalaman laut dan luasnya perairan.

Selasa, 13 November 2012

Pengertian bentukan lahan asal prose marine


Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas marine sering dipengaruhi\ aktivitas fluvial sehingga sering disebut sebagai fluvio – marine. Proses marine mempunyai pengaruh yang sangat aktif pada daerah pesisir sepanjang pantai.
Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas/ gerakan air laut, baik pada tebing, pantai berpasir, pantai berkarang, maupun pantai berlumpur. Gerakan tersebut meliputi :
1.      Pasang surut, naik turunnya permukaan laut setiap 6 jam 12,5 menit sehingga interval naik turun memerlukan waktu 12 jam 25 menit. Pasang surut ini dapat mengerosi pantai apalagi kalu bersama – sama dengan gelombang / ombak.
2.      Arus, aliran air laut yang disebabkan oleh angin, perbedaan suhu air laut dll.
3.      Ombak sesuai dengan arah angin dapat mengerosi pantai. (abrasi).

Minggu, 11 November 2012

Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Tanah Longsor


  Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.
Gambar; Longsor di DAS BT. Marambuang, Pasaman
     ·    Hujan
Ancaman tanah longsor biasanya dimulai pada bulan November karena meningkatnya intensitas curah hujan. Musim kering yang panjang akan menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Hal itu mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga tanah hingga terjadi retakan dan merekahnya tanah permukaan.

Perakaran



Pengamatan teliti akar-akar tanaman dalam hubungannya dengan morfologi tanah diperlukan sebagai dasar peramalan cocok tidaknya jenis tanaman terhadap jenis tanah dan dalamnya akar menembus tanah. Banyaknya akar tergantung pada keadaan air, udara dan unsur hara dalam horizon tanah itu. Horizon-horizon tertentu tidak dapat ditembus akar tanaman. Biasanya akar tidak dapat menembus padas dan batuan induk kecuali pecah atau retak.
contoh perakaran yang menembus batuan induk Sebagian besar akar tanaman terdapat pada horizon paling atas, karena disitu umumnya paling banyak unsur hara yang telah tersedia. Makin dalam makin kurang jumlahnya. Pada umumnya akar rumput-rumputan hampir seluruhnya terdapat dibagian atas. Akar-akar hutan juga terkumpul di horizon paling atas. Beberapa akar pohon dapat menembus sampai dalam, makin ke dalam volume akar makin berkurang. Dalamnya sangat tergantung pada jenis tanah dan jenis tanaman.Pada umumnya pohon berdaun jarum, sebagian akarnya lebih dangkalan daripada akar-akar tanaman yang berkayu keras.

Sungai.


Studi tentang aliran sungai biasanya dilakukan dengan menggunakan satuan DAS. Batas DAS dapak dikelompokkan melalui peta topografi, yang batas DAS dapat didelinasi melalui garis kontur ketinggian. Aliran sungai (stream flow atau Channel runoff) terdiri dari komponen aliran yaitu:
    1). Limpasan (overland flow) adalah bagian curah hujan yang tidak mengalami infiltrasi, aliran ini mengalir di atas permukaan tanah menuju alur sungai
    2). Aliran antara (interflow) adalah bagian curah hujan yang mengalami infiltrasi yang segera keluar dari dalam tanah menuju alur sungai sebagai rembesan (seepage) atau mata air (spring).

Sifat Batuan terhadap Airtanah


  Berdasarkan perlakuan batuan terhadap airtanah (menyimpan dan meloloskan air) batuan dapat dibedakan menjadi:
1). Akuifer
      Akuifer adalah lapisan pembawa air, lapisan batuan ini mempunyai susunan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air yang cukup berarti di bawah kondisi lapang. Batuan dari akuifer ini bersifat permeable, contah batuan permeable adalah pasir, kerikil, batu pasir yang retak-retak batu gamping yang berlobang-lobang.

Konsistensi Tanah


Konsistensi tanah adalah daya kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan (resistensi) massa tanah tersebut terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau berbagai kekuatan yang dapat mempengaruhi. Konsistensi tanah ditentukan oleh tekstur dan struktur tanah.
Pentingnya konsistensi tanah ialah untuk menentukan cara penggarapan tanah yang efisien dan penetrasi akar tanaman di lapisan tanah bawahan. Tanah yang bertekstur pasir bersifat tidak lengket, tidak liat (non plastic) dan lepas-lepas. Sebaliknya tanah bertekstur lempung-berat pada keadaan basah berkonsistensi sangat lengket, sangat liat dan bila kering bersifat sangat teguh (kuat) dan keras.

Sabtu, 10 November 2012

3 danau berdekatan di zona patahan semangko


Gambar disamping merupakan Danau Ateh, Bawah dan Danau Talang. ketiga danau ini terletak di kabupaten solok. pemendangan ini bisa kita nikmati dari puncak gunung talang. gunung talang merupakan salah satu gunung yang aktif di Sumatera Barat. danau dan gunung ini berada di jalur patahan semangko. patahan semangko adalah sebuah patahan yang memanjang dari ujung utara sampai selatan sumatera akibat adanya pengeruh tidak langsunga tumbukan dua lempeng di barat sumatera, yaitu antara lempeng eurasia dan samudra hindia. pada tumbrukan lempeng ini, lempeng benua terangkat ke atas karena lempeng benua lebih ringan dari pada lempeng samudera. karena hal ini terjadi terus menerus maka lempeng benua yang menahan tumbrukan lempeng samudera hindia mengalami patah di tengah. patahan yang terjadi adalah secara mendatar atua lebih dikenal dengan sesar mendatar.

Tahap-tahap muncul dan berkembangnya kota


  Pemilihan lokasi permukiman sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis, ekonomi dan budaya seperti kota-kota kuno yang terletak di lembah-lembah Nil dan Efrat. Agaknya pemencaran kota-kota di muka bumi ini dimulai dari Asia Barat. NOEL P. GIST dan LA. HALBERT (1956) mencoba melakukan pengelompokan kota sejak ribuan tahun SM sampai pada kota-kota dalam abad 20 :

1.      Sebelum Masehi
àKota-kota tua yang ada di daerah Mediteran seperti Memphis, berdiri tahun 2500SM
à Thebe dengan jumlah penduduk 250.000.
è Kota Babilon adalah terbesar diantara kota-kota tua lainnya.
è Kota pelabuhan kota Tyre dan Sidon (disepanjang jalur Mediteran).
è Kartago di Afrika Utara adaklah kota pusat perdagangan. 
è Kota besar yang berperan dalam politik : Atena, Sparta, Corinth dan Miletus
è Di Eropa, kota terbesar di saman kuno adalah Roma dengan penduduk 250.000-1jt, Roma adalah kota paling besar sbelum konstantinopel dan Londen.

DINAMIKA KOTA


 Kota bersifat dinamis, baik dari segi penduduknya, sosial, budaya dan ekonominya. Yang membuat kota bersifat dinamis utamanya adalah :
1) penduduk,
2) aktifitas dari penduduk itu sendiri.
Sebagaimana diketahui penduduk di kota mengalami peningkatan pertumbuhan yang tinggi dibandingkan pertumbuhan penduduk nasional di NSB. Faktor yang menyebabkannya adalah natural growth dan inmigration.

Pertumbuhan penduduk kota à konsekuensi à space
Tuntutan terhadap ruang atau konsekuensi spasial akibat pertumbuhan penduduk kota yang berlangsung sejak lama ini tidak hanya untuk tempat bermukim saja namun juga untuk wadah tempat beraktifitas penduduk keseharian. Akhirnya terjadi yang disebut densifitas kota yang memicu terjadinya pergerakan penduduk ke tempat yang lebih renggang atau memiliki ruang kosong untuk beraktifitas.

Jumat, 09 November 2012

pengertian kota dari berbagai perspektif


bahan kuliah geografi kota by: Fitriana Sahar M.Si
1.      Kota ditinjau dari segi yuridis administratif
Kota ditinjau dari eksistensi wilayahnya yang dibatasi oleh batas-batas yang diatur oleh Undang-Undang, maka kenampakan wilayahnya tidak hanya kenampakan kekotaan saja baik dari segi fisik, ekonomi, sosial dan budaya, namun dibeberapa wilayahnya sangat mungkin terlihat kenampakan kedesaan.
Kasus : untuk dijadikan wilayah penelitian dalam meneliti sifat2 kekotaan perlu kehati2an karena generalisasi akan menghasilkan sifat yang berbeda. Maka tidak pas jika menggunakan batasan kota berdasarkan tinjauan ini sebagai dasar delitimasi wilayah kotanya. Terutama dalam menentukan sampling framework.
Defenisi kota berdasarkan pandnagan yuridis administratif : suatu daerah tertentu dalam wilayah negara dimana keberadaannya diatur oleh Undang-Undang, dibatasi oleh batas-batas administrasi yang jelas yang dan ditetapkan berstatus sebagai kota, berpemerintahan tertetntu dengan segala hak dan kewajibannya.

TEORI PEMILIHAN LOKASI KEGIATAN INDUSTRI SECARA KOMPREHENSIF



Tidak ada sebuah teori yang bisa menetapkan dimana lokasi suatu kegiatan produksi (industry) itu sebaiknya dipilih. Untuk menentukan lokasi suatu industry (skala besar) secara komprehensif, diperlukan gabungan dari berbagai pengetahuan dan disiplin. Pengusaha bertarap internasional pada umumnya memilih lokasi yang memungkinkan menjangkau pasar yang seluas mungkin. Namun, mereka tidak bisa lepas dari tindakan para pengusaha lain yang telah atau akan beroperasi pada lokasi tertentu. Para pengusaha internasional mempertimbangkan beberapa factor antara lain adalah ketersediaan bahan baku , upah buruh, jaminan keamanan , pasilitas penunjang, daya serap pasar local, dan aksebilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasaran yang dituju (terutama aksesibilitas pemasaran ke luar negeri). Dan belakangan ini factor stabilitas politik juga penting.

TEORI LOKASI PENDEKATAN PASAR LOSCH dan MEMAKSIMUMKAN LABA


TEORI LOKASI PENDEKATAN PASAR LOSCH
Losch melihat persoalan dari sis permintaan (pasar). Lorch mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumalah konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal. Produsen harus memilih lokasi yang menghasilkan penjualan terbesar yang identik dengan penerimaan terbesar. Pandangan ini adalah mengikuti pandangan Christaller seperti diuraikan terdahulu. Atas dasar pandangan diatas Losch cendrung menyarankan agar lokasi produksi berada dipasar atau didekat pasar.  
TEORI LOKASI MEMAKSIMUMKAN LABA
D.M. Smith (dikutip dari glasoon, 1974) dengan menitrodusir konsep average cost (biaya rata-rata) dan average revenue (penerimaan rata-rata) yang terkait dengan lokasi. Dengan asumsi jumalah produksi adalah sama maka dapat dibuat kurve average cost (per unit produksi) yang bervariasi dengan lokasi. Dilain sisi dapat pula dibuat kurve average revenue yang terkait dengan lokasi . kemudian kedua kurve itu digabung dan dimana terdapat selisih average revenue dikurngi average cost adalah tertinggi maka itulah lokasi yang memberikan keuntungan maksimal .

TEORI LOKASI BIAYA MINIMUM WEBER



Alfred weber seorang ahli ekonomi jerman menulis buku berjudul uberden standort der industrien pada tahun 1909. Weber menganalisis lokasi kegiatan industry. Weber mendasarkan teori nya bahwa pemilihan lokasi industry didasarkan atas prinsip minimisasi biaya. Weber menyatakan bahwa lokasi setiap industry tergantung pada totoal biaya transportasi dan tenaga kerja dimana penjumlahan keduanya harus minimum.
Beliau mengembangkan konsep tiga arah yang dikenal dengan teori segitiga lokasi (locational triangle) seperti gambar berikut, yang kemudian dirumuskan secara matematis dengan sebuah persamaan.
 T(k) = q [ ( k1 a1 n1 ) + (k2 a2 n2 ) + m k3 ]
di mana :
T(k) = biaya angkut minimum
M = sumber bahan baku
C = pasar
K = lokasi optimal industri
q = output (hasil produksi)
k = jarak dari sumber bahan baku dan pasar
a = koefisien input
n = biaya angkut bahan baku
m = biaya angkut hasil produksi

MODEL VON THUNEN



Johann heinrich von thunen seorang ekonom dan tuan tanah di jerman menulis buku berjudul der isolierta staat in beziehung auf land wirtschaft pada tahun 1826, ia mengupas tentang perbedaan loksi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah ( pertimbangan ekonomi ). Von thunen membuat asumsi sebagai berikut.
1. Wilayah analisis bersifat terisolir (isolated state) sehingga tidak terdapat pengaruh pasar dari kota lain.
2. Tipe pemukiman adalah padat dipusat wilayah (pusat pasar) dan makin kurang padat apabila menjauh dari pusat wilayah
3. Seluruh wilayah model memiliki iklim , tanah , dan topografi yang seragam
4. Pasilitas pengangkutan adalah primitive (sesuai dengan zaman) dan relative seragam. Ongkos ditentukan oleh berat barang yang dibawa
5. Kecuali perbedaan jarak pasar , semua factor alamiah yang mempengaruhi penggunaan tanah adalah seragam dan konstan:

Teori Lokasi SISTEM K = 3 DARI CHRISTALLE


A.    Teori Lokasi
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang ( spatial order )kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki lokasi geografis dari sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruh terhadap keberadaan berbagai macam usaha atau kegiatan ekonomi maupun social ( ROBINSON,  77:2010 ). Lokasi berbagai kegiatan seperti rumah tangga, pertokoaan, pabrik, pertanian, pertambangan sekolah, tempat ibadah dan fasilitas umum lainnya tidaklah sembarang tempat saja dan acak pada lokasi tersebut, melainkan menunjikan pola dan susunan ( mekanisme ) yang dapat diselidiki dan dapat dimengerti.
 Dalam mempelajari lokasi bebagai kegiatan, ahli geographer  atau ahli ekonomi regional terlebih dahulu membuat asumsi bahwa ruang yang dianalisi adalah datar dan kondisinya kesemua arah adalah sama. Dalam kondisi seperti ini, bagaiman manusia mengatur kegiatan dalam ruang , baru kemudian asumsi ini dilonggarkan secara bertahap sehingga kondisi dalam dunia nyata. Dalam dunia nyata kondisi dan potensi setiap wilayah adalah berbeda. Dampaknya menjadi lebih mudah dinalisis karena kita telah mengetahui tingkah laku manusia dalam kondisi potensi ruang yang sama.
Salah satu unsur ruang adalah jarak. Jarak menciptakan “ ganguan” ketika manusia berhubungan atau berpergian dari satu tempat ke tempat lainya. Jarak menimbulakan gangguan karena membutuhkan waktu dan biaya ( tenaga ) untuk mencapai lokasi yang satu ke yang lain. Makin jauh jarak yang ditempuh semakin menurun minat seorang berpergian dengan asumsi factor lain semuanya sama. Terkait dengan lokasi maka salah satu factor yang yang menentuakn apakah suatu lokasi menarik atau tidak untuk di kunjungi adalah aksebilitas. Tingkat aksebilitas adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu lokasi dengan lokasi yang derada disekitarnya.
B.     Teori Lokasi
1.      SISTEM K = 3 DARI CHRISTALLE
Walter Christaller pada tahun 1933 menulis buku yang diterjemahkan dalam bahasa inggris berjudul central places in southern germany . dalam buku ini Christaller mencoba menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya didalam satu wilayah. Model Christaller ini merupakan suatu system geometri dimana angka 3 yang ditetapkan secara arbiter memiliki peran yang sangat berarti. Model Cristaller merupakan suatu system geometri diman angka 3 yang ditetapkan seca arbiter memeili peran yang sangat berarti.  Itulah sebabnya disebut system K = 3 dari Christaller.
Cristaller mengembangkan modelnya untuk suatu wilayah abstrak dengan cirri-ciri berikut:
1. Wilayahnya adalah dataran tanpa roman, semua adalah dataran dan sama.
2. Gerakan dapat dilaksanakan kesegala arah (isotrapicc surface)
3. Penduduk memiliki daya beli yang sama dan tersebar secara merata pada seluruh wilayah
4. Konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimalisasi jarak/biaya.
Model Christaller tentang terjadinya model arean perdagangan heksagonal sebagai beikut:
1. Mula mula terbentuk areal perdagangan satu komoditi berupa lingkaran . setiap lingkaran memiliki pusat dan menggambarkan threshold pada komiditi tersebut.
2. Kemudian digambarkan lingkaran-lingkaran berupa range, dari komoditi tersebut yang lingakrannya boleh tumpang tindih
3. Range yang tumpang tindih dibagi antara kedua pusat yang berdekatan sehingga terbentuk areal yang heksagonal yang menutupi seluruh dataran yang tidak lagi tumpang tindih.
4. Tiap barang  berdasarkan tingkatordenya memiliki heksagonal sendiri sendiri. Dengan mengunnakan k=3, barang orde I lebar heksagonalnya 3 kali lebar heksagonal barang orde II. Tiap heksagonal pusat yang besar kecilnya sesuai dengan besar heksagonal tersebut.
area pelayanan heksagonal

http://theplanner.files.wordpress.com/2008/02/teori-christaller.jpg
TERJADINYA KONSENTRASI PRODUSEN /PEDAGANG DARI BERBAGAI JENIS BARANG
Christaller meyatakan bahwa produsen berbagai jenis barang untuk orde yang sama cendrung berlokasi pada titik sentraml di wilayah nya dan hal ini mendorong terciptanya kota.
Dalam dunia nyata threshold secara ruang bisa menyusut lebih dari separohnya karena kepadatan penduduk cukup tinggi dipusat kota dan makin rendah apabila makin menjauh dari pusat kota. Hal ini berate bila pengusaha menambah jenis barang yang diproduksi /dijualnya , ia memperkecil threshold dan usahanya . akan tetapi hal ini hanya berlaku sampai batas tertentu antara lain biaya tetapnya tidak/belum naik, belum perlu melakukan investasi tambahan , dan tidak ada factor pembatas lainnya dalam berproduksi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa di kota terdapat banyak pedagang yang menjual barang dari berbagai jenis dan memilih berlokasi berdekatan di pasar dan bukan menyebar.
TERJADINYA KONSTRASI PRODUSEN/PEDAGANG DARI BARANG SEJENIS
Uraian tentang range dan threshold dapat menjelaskan mengapa terjadi konsentrasi dari berbagai jenis usaha pada satu lokasi tetapi konsep itu tidak dapat menjelaskan mengapa dipasar juga ada kecendrungan bahwa pedagang dari komoditi sejenis juga memilih untuk berlokasi secara berkonsentrasi/berdekatan.konsep threshold tidak memungkinkan produsen /pedagang sejenis berada berdekatan karena pada satu ruang threshold hanya boleh ada satu produsen/pedagang. Apabila berdekatan harus ada yang gulung tikar dan yang tersisa hanya satu produsen/pedagang. Mencuatnya threshold memang memungkinkan lokasi satu produsen/pedagang sejenis tidak lagi terlalu berjauhan, tetapi tetap tidak memungkinkan untuk berusaha secara berdekatan. Untuk dapat menjelaskan adanya kecendrungan di kota bahwa pedagang sejenis juga memilih berlokasi berdekatan, perlu suatu pendekatan makro.
Dalam konsep kota, untuk kegiatan yang memiliki pasar sempurna maka range dan threshold individual menyatu dan berubah menjadi range dan threshold seluruh kota. Range dan threshold mikro (individual) bergabung dan berubah menjadi range dan threshold makro (seluruh aktifitas ekonomi yang ada di kota dipandang sebagai satu kesatuan). Untuk kegiatan yang bersifat monopoli dan oligopoly, range dan threshold individual masih tetap berlaku walaupun tidak kaku.
 TERJADINYA ORDE PRODUSEN/PENJUAL
Dalam hal ini jenis barang dikelompokan menjadi:
1. Yaitu barang kebutuhan sehari-hari atas dibeli setiap hari/hamper setiap hari.
2. Yang dibeli rata rata setiap 3 bulan sekali,
3. Rata rata dibeli harganya mahal atau barang mewah.
Dari susunan seperti ini masing masing jenis barang memiliki orde sesuai dengan kelompoknya . makin tinggi ordenya, range pemasaranya makin luas dan threshold nya juga makin luas. Pengelompokan seperti ini seakan-akan mengatakan bahwa komoditi itu tidak mungkin berubah orde. Range dan threshold nya karena terkait dengan jenis barangnya , tidak bisa berubah. Ditinjau dari jenis barangnya, ordenya tidak berubah, artinya barang itu tetap masuk kelompok 1 , kelompok 2 , dan seterusnya akan tetapi, apabila ditinjau dari produsennya maka orde produsen dapat berubah caranya adalah apabila produsen memproduksi seccara besar-besaran dan menjual barangnya untuk pasar yang lebih luas.
Dalam dunia nyata harga pokok masih dapat diturunkan dengan menerapkan teknologi produksi yang lebih efisien atau jumlah produksi mencapai skala berproduksi yang ekonomis (economic of scale). Economi of scale mendorong terciptanya specialisasi dna sebaliknya. Specialisasi menciptakan efisiensi dalam berproduksi. Walaupun udaha untuk meningkatkan jumlah produksi dan menggunakan distributor dapat memperluas jangkauan pemaaran (range), tetapi jangkauan pemasaran tetap ada batasanya. Range pemasaran dibatasi oleh berbagai factor seperti ongkos transportasi yang semakin mahal, barang yang tidak tahan lama diperjalanan, terbatasnya jumalh yang dapat diangkut dalam sekali jalan, dan adanya pkrodusen/distributor ditempat lain yang melakukan hal yang sama.
Hubungan perdagangan antara kota dengan orde yang sama atau kota orde lebih tinggi membeli dari kota orde lebih rendah (untuk produsen tertentu) mungkin terjadi, karena perbedaan konsentrasi/specialisasi produk dimasing-masing kota. Hal ini dijelaskan oleh A. Losch dalam bukunya (setelah diterjemahkan kedalam bahasa inggris oleh Gustav Fischer) the economics of location. Losch menjelaskan dengan cara yang sangat rumit dan sulit dimengerti karena menggunakan gambar abstrak (mengikuti cara Christaller). Kesimpulanya sama dengan yang dikemukakan diatas yaitu selain perdagangan mengikuti model Christaller juga aka nada perdagangan antar kota pada haeraki yang sama dan bahwa kota dengan hieraki lebih tinggi terkadang juga membeli produk yang dihasilkan oleh kota dengan hierarki lebih rendah.
 BENTUK  KURVA PERMINTAAN SEBAGAI AKIBAT FAKTOR JARAK
Teori ekonomi murni mengajarkan bahwa bentuk kurve permintaan berbeda untuk jenis pasar yang berbeda. Jenis pasar utama adalah monopoli, oligopoly, dan pasar sempurna.Factor lain menyebabkan dapat terjadi perbedaan harga adalah jarak. Apabila antara lokasi satu pedagang dengan pedagang lainnya terdapat jarak dan untuk mencapainya dibutuhkan waktu dan biaya maka salah satu pedagang dapat menaikan sedikit harga tanpa kehilangan seluruh pembelinya. pelanggan yang terjauh darinya akan beralih ke pedagang lainnya yang tidak menaikan harga tetapi pelanggan yang dekat dengannya tidak akan beralih karena waktu dan biaya untuk menempuh jarak tersebut masih lebih besar dari pada perbedaan harga jual diantara pedagang.
Dengan demikian bentuk kurve permintaan adalah mirip kurve permintaan pasar monopoli atau oligopoly tetapi lebih datar. Dan factor lain yang menyebabkan perbedaan harga adalah product differentiation. Termasuk pelayanan , promosi, pelayanan purna jual dan pembelian secara kredit.

2.  

Rabu, 07 November 2012

Batu Kapur


Batu kapur adalah batuan sedimen berjenis khusus yang terbentuk dari kerangka hewan-hewan kecil lautan. Batu kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, coklat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Mineral karbonat yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur adalaharagonit (CaCO3), yang merupakan mineral metastable karena pada kurun waktu tertentu dapat berubah menjadi kalsit (CaCO3). Mineral lainnya yang umum ditemukan berasosiasi dengan batu kapur atau dolomit, tetapi dalam jumlah kecil adalah Siderit(FeCO3), ankarerit (Ca2MgFe(CO3)4), dan magnesit (MgCO3).
Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. Batuan kapur ini sangat penting artinya sebagai bahan dasar dalam industri.

Selasa, 06 November 2012

paper Identifikasi Kawasan Rawan Bencana Banjir Bandang DAS Bt. Marambuang Kabupaten Pasaman


Identifikasi Kawasan Rawan Bencana Banjir Bandang
DAS Bt. Marambuang Kabupaten Pasaman
Muhammad Habiba,*, Rosita Dewib
amahasiswa, padang, muhammad.habib39@yahoo.com
bmahasiswa, padang, rosita.dewi29@ymail.com


Abstrak
Banjir bandang merupakan bencana alam yang sering terjadi di daerah tropis.Salah satunya  banjir bandang yang terjadi di Jorong Simpang Tigo, Kenagarian Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman  tepatnya pada Daerah Aliran Sungai Batang Marambuang Kabupaten Pasaman pada tanggal 22 Februari 2012.Penyebab banjir bandang pada daerah ini adalah longsor alami, curah hujan yang tinggi, dan penebangan liar (illegal logging) di hulu sungai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menggambarkan  bahaya,kerentanan, dan resiko bencana banjir bandang pada daerah ini.Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis dengan metode pengharkatan (scorring) terhadap tingkat bahaya dan kerentanan banjir bandang.Selain itu dengan analisis System Informasi Geografi diharapkan dapat menghasilkan peta rawan bencana banjir bandang yang selanjutnya bisa  digunakan sebagai salah satu rujukan perencanaan mitigasi bencana.
Kata kunci:DAS Bt. Marambuang,  banjir bandang, metode pengharkatan (scorring), SIG




1.          Pendahuluan
Jorong Simpang Tigo, Kenagarian Simpang, Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman  tepatnya pada Daerah Aliran Sungai Batang Marambuang yang berada pada daerah Kabupaten Pasaman yang mengalami banjir bandang  terletak antara 60 40’ 4” LS - 00 43’ 22” LS dan 1000 33’ 1” BT - 1000 28’ 55” BT. Berdasarkan proses geomorfologi dapat dikategorikan bentuk lahan yang terdapat pada wilayah tersebut adalah bentuk lahan asal proses fluvial dan bentuklahan asal proses vulkanis.  Bentuklahan asal proses fluvial tersebar sepanjang aliran sungai, sedangkan bentuk lahan vulkanis tersebar pada perbukitan yang ada di sekitar daerah penelitian, dengan ketinggian tempat berkisar antara 362-1710 mdpl.

. Penetapan Permeabilitas Tanah dalam Keadaan Jenuh


Permeabilitas secara kuantitatif diartikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media berpori adalah tanah. Penetapan permeabilitas tanah dalam keadaan jenuh dilakukan mengikuti cara yang dikemukakan oleh De Boodt (1967) berdasarkan hukum Darcy.

Cara Kerja:
a.       Contoh tanah diambil dari lapangan dengan tabung kuningan.
b.      Contoh tanah dengan tabungnya direndam dalam air pada bak perendam sampai setinggi 3 cm dari dasar bak selama 24 jam. Maksud perendaman ini ialah untuk mengeluarkan semua udara dalam pori-pori tanah, sebab permeabilitas ini ditetapkan dalam keadaan jenuh (saturated phase). Untuk membuat jenuh tanah berat diperlukan waktu lebih dari 24 jam.
c.       Setelah perendaman selesai, contoh tanah dengan tabungnya dipindahkan ke alat penetapan permeabilitas, kemudian air dari keran dialirkan ke alat tersebut.

Struktur Tanah


Istilah tekstur digunakan untuk menyatakan komposissi fraksi-fraksi pasir, debu, liat; akan tetapi apabila partikel-partikel ini tersusun menjadi agregat-agregat maka istilah struktur yang digunakan. Struktur tanah adalah penyusunan (arrangement) partikel-partikel tanah primer seperti pasir, debu, dan liat membentuk agregat-agregat yang satu dengan agregat lainnya, yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami (nature agregate) disebut ped, sedangkan istilah olod digunakan untuk bongkah tanah hasil pengolahan tanah misalnya. Dua istilah lain yang sering meragukan dengan ped adalah pragment dan concretion (konkresi). Fragment berarti ped yang pecah, sedangkan konkresi terbentuk di dalam tanah akibat presipitasi garam-garam terlarut dan sering terbentuk akibat fluktuasi yang besar dari permukaan air tanah. Struktur horizon-horizon tanah sering berbeda satu dengan lainnya dan merupakan penciri yang penting dari sifat-sifat tanah, sama halnya dengan tekstur dan warna tanah.

Tipe Struktur

Tekstur Tanah


Tanah itu merupakan sistem mekanika yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan-bahan padat, cair, dan gas. Fase peadat yang hampir menempati 50% volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya bahan organik.  Terakhir dijumpai dalam jumlah besar pada tanah organik (Organosol). Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang ditempati sebagian oleh fase cair dan gas yang perbandingannya selalu bervariasi menurut musim dan pengelolaan tanah. Perbandingan keempat komponen utama tanah-partikel-partikel anorganik, bahan organik, air dan udara sangat bervariasi menurut jenis tanah-lokasi dan kedalaman. Sifat-sifat fisis tanah diketahui sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar di dalam tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan nisbi (relatif) tiga golongan besar fraksi pasir, debu dan liat (lempung) dalam suatu massa tanah.

Pengukuran pH tanah


pH adalah tingakat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7 hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0 hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 – 14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai pH 7.

Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion hidrogen disingkat dengan [H+], atau sebgai pH yang artinya –log [H+]. Dengan kata lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan jalan menitrasi lerutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi dengan pH meter.
pH berkisar antara 10-1 sampai 10-12 mol/liter. Makin tinggi konsentrasi ion H, makin rendah –log [H+] atau pH tanah, dan makin asam reaksi tanah. Pada umumnya, keasaman tanah dibedakan atas asam, netral, dan basa. Ion H+ dihasilkan oleh kelompok organik yang dibedakan atas kelompok karboksil dan kelompok fenol.

Pengambilan dan identifikasi Sampel Tanah


Pengambilan Contoh Tanah Utuh
         Alat-Alat yang Digunakan:
-    Tabungan Kuningan (copper ring) yaitu suatu alat berbentuk tabung yang diberi nomor. Tabung kuningan yang digunakan di Lembaga Penelitian Tanah mempunyai ukuran-ukuran sebagai berikut: Tinggi = 4 cm, diameter luar = 7,93 cm dan diameter dalam = 7,63 cm. Tebal tabung harus cukup memenuhi syarat “are ratio” lebih kecil dari 0,1 untuk mencegah terjadinya tekanan mendatar. “Area ratio” adalah:
       D12 – Dd2
Nilai =    ------------------  < 0,1
                                                              Dd2
Dimana D1 adalah  diameter luar dan Dd adalah diameter dalam. Berat tabung sudah dikeahui. Tiap tabung dilengkapi dengan sepasang tutup plastik. Tempat penyimpanan tabung-tabung ini adala peti khusus dengan ukuran-ukuran dan banyak tabung.
- Sekop
- Pisau tajam dan tipis

Bentuklahan Asal Proses Denudasional


Proses denudasional dimaksudkan adalah  besarnya material permukaan bumi yang telepas dan terangkut oleh berbagai tenaga geomorfologi persatuan luas dalam waktu tertentu. proses-proses tersebut dapat berupa erosi dan gerakan massa batuan. Berdasarkan  daerah yang ditinggalkan oleh material tersebut maupun daerah deposisi material akibat gravitasi dikenal sebagai penomena permukaan bumi yang terdenudasi serta  bentukanlahannya dikelomlompokan dalam bentukan asal denudasional.
Kajian proses denudasional, tidak terlepas dari pembicaraan mengenai proses-proses pelapukan (weathering), erosi dan gerak masa batuan (mass movement), serta proses pengendapan (sedimentation). Pelapukan merupakan kerjasama semua proses pada batuan baik secara mekanik maupun kimia yang mengakibatkan sebagian dari batuan tersebut menjadi pragmen-pragmen batuan yang lebih kecil (Strahler, 1968)

Pengenalan Mineral dan Sifatnya


Tabel Pengenalan Miniral dan Sifatnya
Nama Mineral
Warna
Bentuk dan Perawakan Kristal
Belahan
Keterangan Sifat khusus
Olivin
hijau
Tidak teratur, membutir, masif
Tak sempurna
Kilap kaca
Piroksin
Hijau tua
Prismatic pendek, massif, membutir
2 arah saling tegak lurus
Kilap kaca, permukaan halus
Amfibol (Hornblende)
Hitam, coklat
Prismatic panjang, menyerat, membutir
2 arah mem-bentuk sudut
Kilap arang
Biotik
Hitam, coklat 
Tabular, berlembar (bermika),
2 arah
Kilap kaca
Alkalifelspar
Merah jambu, putih
Prismatic/tabular panjang, massif, membutir
2 arah
Kilap kaca/lemak
Plagioklas
Putih susu, abu-abu
Prismatic/tabular panjang, massif, membutir
3 arah
Kilap kaca lemak
Muskovit
Putih, transparan
Tabular, berlembar (memika)
1 arah
Kilap kaca/mu-tiara, sering ter-dapat dalam gra-nit pegmatit
Kuarsa
Tidak berwarna, putih abu
Tidak teratur, massif, membutir
Tidak ada
Kilap kaca /lemak
Kalsit
Tidak berwarna, putih
Thombohedral, massif, membutir
sempurna
Membuih jika ditetes HCl, kilap kaca
Klorit
hijau
Berlembar (memika)
sempurna
Umum pada batuan metamorf
Serisit
Tak berwarna, putih
Tabular, berlembar
sempurna
Kilap kaca
Asbes
putih
Masa fibreasbestos, menyerat

Terutama tersusun antopilit
Garnet
Coklat merah
Polygonal, membutir
Tidak ada
Kilap kaca/mutiara
Halite
Tak berwarna, putih, merah
Kubus, massif, membutir
sempurna
Sebagai garam evaporit
Gybsum
Tak berwarna, putih
Memapan, membutir, menyerat
sempurna
Lembar-lembar tipis terjadi dari evaporit
Anhidrit
Putih, abu-abu, biru pucat
Massif, membutir
sempurna
Karena evaporit umumnya


b.      Batuan Piroklastik